Kisah Abbad bin Bisyr r.a: Lebih Memilih Terputus Nyawanya daripada Memutus Bacaan Alquran dalam Salatnya (2)
Dengan tiga anak panah menancap di tubuhnya, Abbad bin Bisyr Ra meneruskan bacaan Alquran dalam salatnya.-surau.com-
“Wahai saudara-saudara Anshar, pisahkan diri kalian dari golongan lainnya lalu buanglah sarung-sarung pedang kalian. Jangan biarkan Islam diinjak-injak oleh musuh!”
Maka berkumpullah 400 orang Anshar menyambut seruan itu. Mereka berperang sepenuh tenaga.
Mereka saling berlomba dengan muhajirin hingga akhirnya kaum muslimin memenangi Perang Yamamah.
Tak hanya memotivasi, Abbad bin Bisyr mempelopori dengan menyerang paling depan.
BACA JUGA:172 Days! Film Kisah Cinta Nyata dari Novel Nadzira Shafa
Ia menerobos pasukan musuh dan memorakporandakan pasukan Musailamah Al Kadzab.
Setelah perang berakhir, jasadnya ditemukan penuh luka pedang, tombak dan panah.
Hampir tak dikenali kecuali sebuah tanda di tubuhnya.
Abu Sa’id Al Khudri lantas bercerita bahwa Abbad bermimpi di malam sebelumnya.
BACA JUGA:Film Animasi Musikal Terbaru Disney’s Wish Tayang Mulai Hari Ini, Ceritakan Kisah Haru Asha
Abbad melihat langit terbuka dalam mimpinya. Begitu ia masuk, pintu-pintu langit itu kembali menutup.
“Demi Allah, itu adalah syahadah ya Abu Sa’id,” kata Abbad pagi harinya saat memberitahu mimpi itu kepada Abu Said.
Mimpi itu kemudian benar-benar kenyataan. Abbad bin Bisyr meraih syahid dan telah mendapat jaminan maghfirah, sebagaimana doa Rasulullah saw.*