Asal Usul Penamaan Ramadan dan Artinya, Ramadan 2024 Harus Maksimal Ibadahnya
Asal usul penamaan Ramadan ini bisa dipelajari dari berbagai sumber. Dengan memahami asal usul dan arti Ramadan agar lebih siap menghadapi Ramadan 2024 ini--Sumber: Freepik
BACA JUGA:Anti Ribet Bikin Rapi, ACE Hadirkan Stora Solusi Praktis untuk Urusan Perabot Rumah Anda
Sehingga pada saat itu terjadi musim panas di waktu siang yang lebih panjang daripada waktu malamnya.
Pada waktu malam, panas di pasir dan bebatuan menjadi sedikit reda, tapi sebelum betul-betul dingin telah berjumpa dengan pagi hari.
Hal demikian juga terjadi berulang-ulang kali, sehingga dalam beberapa pekan menjadikan akumulasi panas menjadi lebih hangat dan menyengat.
Hari-hari tersebut juga disebut dengan bulan Ramadan merupakan bulan dengan panas yang menyengat.
BACA JUGA:Peringati Isra Mi'raj Warga Binaan Diminta Tauladani Sifat Nabi Muhammad SAW
Seperti yang dinyatakan dalam buku Essentials of Ramadan, The Fasting Month, yang merupakan karya Tajauddin Shuaib.
Beliau menyebutkan setelah umat Islam mengembangkan kalender dengan berbasis bulan (Qamariyah), rata-ratanya 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari / kalender masehi.
Maka dari itu, bulan Ramadan tidak lagi selalu bertepatan dengan musim panas yang terjadi.
Banyak orang akan lebih memahami panasnya Ramadan secara metaforik atau kiasan.
BACA JUGA:Dukung Pelestarian Lingkungan Hidup, MedcoEnergi Tanam 1,39 Juta Pohon di Sumsel
Hal itu dikarenakan, pada hari-hari Ramadan orang yang melaksanakan puasa, tenggorokan akan terasa menjadi lebih panas dikarenakan rasa haus.
Hal itu juga diharapkan dengan ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan dapat menghapuskan atau menghanguskan dosa-dosa terdahulu, dan setelah Ramadan akan mendapatkan ampunan.
Bermulai dari kata "Romadh", sehingga Ramadan kini digunakan dalam mendefinisikan adanya suasana dan sensasi rasa panas pada seseorang yang merasakan haus.
Terdapat juga pendapat lain mengatakan bahwa Ramadan tersebut berasal dari kata yang memiliki arti untuk menghapus dosa-dosa, karena pada bulan itu dosa-dosa dihapus oleh perbuatan yang baik, seperti matahari membakar tanah.