Percepat Penurunan Stunting, Kades dan KPM Kikim Selatan Lahat lewat Rembug Stunting 2024, Ini Targetnya
Kades Lubuk Lungkang, Dina Juliyanti didampingi Kades Padang Bindu, Kecamatan Kikim Selatan, Sucianto berserta Sekdes dan KPM tengah mengikuti pengarahan rembug stunting, Rabu 21 Februari 2024-Foto:Bernat Albar-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Seluruh Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) se Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat termasuk kader pembangunan manusia (KPM) mengikuti pertemuan membahas rembug stunting di Desa Nanjungan.
Kades Lubuk Lungkang, Dina Juliyanti mengatakan, bahwasanya untuk penurunan stunting di Kikim Selatan cukup signifikan.
"Kini tinggal beberapa desa saja, yang ini tentu saja menjadi perhatian serius agar dituntaskan alias zero stunting," katanya mewakili Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD), Rabu 21 Februari 2024.
Dirinya menambahkan, bersama dengan KPM yang memiliki peran penting untuk mendampingi pemerintah, dan masyarakat desa memfasilitasi pencegahan stunting.
"Tugas mereka mensosialisasikan kebijakan konvergensi pencegahan stunting di desa kepada masyarakat, termasuk memperkenalkan tingkat pertumbuhan untuk pengukuran panjang/tinggi badan baduta sebagai alat deteksi dini stunting. Mendata sasaran rumah tangga 1.000 HPK," sebut dirinya.
Selain itu, sambung dia, masing-masing pemerintah desa (Pemdes) terus kebut menuntaskan kasus stunting agar tidak ada di Kikim Selatan.
"Sehingga pada tahun ini juga penderita stunting tidak ada lagi alias nol. Sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kabupaten Lahat," terangnya.
KPM, masih kata dia, sangat berperan penting mengedukasi warga, terutama ibu-ibu yang sedang mengandung atau hamil. Untuk dapat secara rutin memeriksakan kesehatan ke posyandu.
"Begitu pula dengan balita agar dapat berkesinambungan, didalam menurunkan angka stunting di Kikim Selatan," pungkas dirinya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lahat, Feriansyah Eka Putra ST MM mengemukakan, khususnya kasus stunting dari tahun ke tahun turun dengan mengesankan.
"Apabila di 2020 tercatat 48,1 persen, mengalami penurunan 22,4 persen di 2021, dan setahun berikutnya menyentuh angka 19 persen. Tentu saja, ini berkat kerjasama dan kerja keras semua pihak," imbaunya.
Untuk itulah, sambung dirinya, Pemkab Lahat akan terus memaksimalkan bidan desa, kader posyandu serta KPM. Dengan demikian, mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.