Ditemukan di Sungai Musi, Trisula Kerajaan Sriwijaya Jadi Koleksi Terbaru Museum Negeri Sumatera Selatan
Hibah trisula dari Raden Pangku Alam (tiga dari kanan) diterima langsung oleh Kepala Disbudpar Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal didampingi Kepala Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi dan Kasubdit Wisata Dit Pamobvit Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty. --Alhadi/koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Koleksi Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) kembali bertambah usai menerima hibah trisula tua yang diyakini berasal dari abad 12-13 Masehi, atau semasa dengan Kerajaan Sriwijaya.
Tombak bermata tiga berbahan besi dan dipenuhi karat itu menurut penghibahnya, Raden Pangku Alam ditemukan oleh komunitas penyelam di perairan Sungai Musi perbatasan Provinsi Sumsel dan Provinsi Jambi.
“Saya dapati trisula itu dari teman-teman penyelam awal Januari 2024 kemarin,” tutur kolektor benda-benda kuno yang juga pengurus Komunitas Palembang Pusaka Sriwijaya kepada Palembang Ekspres.
Pria yang akrab disapa Alam ini mengatakan, trisula termasuk sangat jarang didapat oleh para penyelam yang biasa menyisir wilayah perairan Sungai Musi.
BACA JUGA:Festival Cap Go Meh Singkawang Kalbar Muncul Sebagai Pendorong Ekonomi Masyarakat
BACA JUGA:Berkaitan Hari Bahasa Ibu Internasional, Bahasa Besemah Bisa Punah Jika Tidak Dijaga
Dia meyakini senjata pusaka yang identik dengan Siwa, dewa pemusnah yang merupakan salah satu Trimurti dan menjadi sesembahan umat Hindu ini berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya.
“Senjata yang biasa digunakan untuk berperang atau ritual keagamaan ini kemungkinan besar dari abad ke 12-13 Masehi, masa Kerajaan Sriwijaya yang mayoritas pemeluk agama Hindu,” cetus Alam.
Terkait inisiatif kenapa menghibahkan trisula tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dalam hal ini Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa.
Alam mengaku hibah trisula tersebut bukan yang pertama karena sebelumnya dia dan rekan-rekan sesama kolektor yang tergabung di Komunitas Palembang Pusaka Sriwijaya telah beberapa kali menghibahkan sejumlah koleksi bernilai sejarah.
BACA JUGA:5 Negara di Dunia yang Menggunakan Bahasa Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari, Bukan Hanya Indonesia!
BACA JUGA:Bagaimana Mendapatkan Keberuntungan Selepas Imlek pada Tahun Naga 2024?
Hibah tersebut sambung Alam sebagai bentuk kepedulian mereka atas pelestarian barang-barang pusaka yang bernilai sejarah, terutama yang berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Islam Palembang dan Kesultanan Palembang Darussalam.
“Seperti trisula, sebetulnya barang ini langka kita dapati, dan pernah ada yang ditemukan oleh kawanan penyelam di daerah Sungai Pinang, Rambutan, Banyuasin lalu dibeli kolektor dari Jakarta,” bebernya.