Bukan Balita dan Ibu Hamil, Pemdes Lubuk Lungkang Lahat Sasar Siswa PAUD dan SD Cegah Stunting, Ini Buktinya
Kades Lubuk Lungkang, Dina Juliyanti memberikan asupan makanan bergizi kepada siswa, Selasa 27 Februari 2024-Foto:Bernat Albar-palpres
PALEMBANG, KORANPALORES.COM - Mencegah lajunya kasus stunting tentunya tidak hanya berkutat, pemberian makanan bergizi atau susu formula kepada balita semata maupun ibu hamil.
Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Lungkang, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat memperluas dengan menyasar ratusan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 9 Kikim Selatan.
"Betul, untuk Anak-anak PAUD setidaknya ada 20 siswa, sedangkan SDN 9 Kikim Selatan dari kelas 1 hingga 6 berjumlah 100 orang, dengan segelas susu dan sebungkus roti," jelas Kepala Desa (Kades), Dina Juliyanti, Selasa 27 Februari 2024.
Tujuannya, sambung dia, menekan angka stunting agar tidak muncul, dan generasi penerus bangsa memiliki berat badan (BB) sesuai usianya.
BACA JUGA:Bukan Makanan Bergizi atau Susu Formula, Tapi Ini Upaya Pemdes Lubuk Lungkang Lahat Perangi Stunting
"Untuk itulah, umur yang produktif inilah mesti kita perhatikan dengan seksama, jangan sampai lepas dari pengamatan," urai dirinya.
Mereka, masih katanya, sangat antusias sekali dengan adanya pembagian susu tambahan serta makanan bergizi tinggi. Karena ini akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Kami tidak ingin anak-anak mulai dalam kandungan hingga usia produktif, kekurangan gizi apalagi stunting sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya," papar dirinya.
Ia menerangkan, Pemdes Lubuk Lungkang secara maksimal, berusaha melakukan yang terbaik untuk memerangi kasus stunting ini. Agar khususnya di tingkat desa tidak ada lagi terpapar.
BACA JUGA:OKU Timur Sukses Turunkan Stunting dan Target 2024 Hanya 1 Digit, ini Strateginya
"Selain itu, di Kikim Selatan akan berdampak positif sesuai arahan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," terang Dina Juliyanti.
Disamping itu, tambahannya, tidak hanya memberikan makanan dan minuman sehat serta bergizi saja. Melalui program ketahanan pangan pun dapat memberikan efek langsung.
"Sayuran dan buah-buahan yang kita tanam di perkarangan rumah, dapat dijadikan pembeda ketika dikonsumsi dengan baik," ucapnya.
Kemudian, sebut dia, faktor kesehatan lingkungan pun patut masuk skala prioritas di tengah-tengah pemukiman penduduk.