Mengenal Rukyatul Hilal dan Hisab, 2 Metode Tentukan Awal Ramadan 2024
Metode Rukyatul Hilal dan Hisab digunakan masyarakat Indonesia dalam menentukan awal Ramadan 2024--Sumber: kepri.kemenag.go.id
BACA JUGA:Syarat dan Rukun Puasa, Wajib Tau Sebelum Masuk Ramadhan 2024
RUKYATUL HILAL
Sejak masuknya Islam ke nusantara, masyarakat beranggapan bahwa awal setiap bulan dalam penanggalan Hijriah dapat ditentukan oleh rukyatul hilal.
Rukyatul Hilal dilaksanakan pada masa itu hanya dengan memanfaatkan mata manusia dan tanpa menggunakan alat apapun.
Seiring berkembangnya peradaban manusia, pemanfaatan rukyatul hilal dilakukan secara dadakan dan semakin memanfaatkan prasarana dan sarana penunjang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hilal sedang diamati atau diamati oleh Rukyatul Hilal. Kurva bulan sabit tersempit, yang disebut hilal, terlihat ketika berada rendah di ufuk barat setelah matahari terbenam (ghurub).
Ada tiga jenis metode observasi: hanya menggunakan mata, menggunakan mata dengan bantuan alat optik (biasanya teleskop), dan menggunakan peralatan optik terbaru (biasanya teleskop) yang dihubungkan dengan sensor atau kamera.
Visibilitas hilal juga dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan tiga metode ini: gambar tampak, pandangan teleskopik, dan mata telanjang (bil fi'li).
Nahdlatul Ulama (NU) adalah kelompok agama yang menggunakan teknik ini. Meski memanfaatkan rukyatul hilal, NU tak mau menyerah dalam bidang astronomi dan hisab.
BACA JUGA:Melawan Kelelahan Saat Puasa, 6 Makanan Ini Penambah Energi Saat Puasa Ramadhan 2024
Teknik hisab diposisikan NU sebagai alat dalam melaksanakan rukyatul hilal. Tidak mungkin terselenggaranya rukyatul hilal tanpa hisab yang adil.
Oleh karena itu, NU memiliki sistem hisab jama'i yang menggabungkan seluruh teknik berhitung yang diciptakan NU.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".