Kurikulum Merdeka Jadi Kurikulum Nasional, Praktisi Pendidikan Sumsel: Beban Guru Harus Dikurangi!

Suherman mengaku awalnya sangat memuji setinggi-tingginya Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang telah merancang Kurikulum Merdeka.--koranpalpres.com

Ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Sejarah Kota Palembang itu memiliki pendapat bahwa seorang guru harusnya lebih banyak mengajari murid-muridnya daripada harus melakukan kegiatan struktural.

Suherman juga menambahkan bahwa efek dari covid-19 mulai terasa di lingkungan pendidikan.

BACA JUGA:Disdik Musi Rawas Utara Bantu Sekolah yang Terendam Banjir, Ini Jumlah Sekolah yang Terdampak

BACA JUGA:Polisi Sahabat Anak, Edukasi Cara Lalulintas yang Baik Sejak Dini

"Jangan salah ya efek dari covid-19 sudah mulai terasa, keefektifan pembelajaran dari rumah tenyata berdampak besar ke dunia pendidikan di Indonesia ini," tegas Suherman.

Ia melihat banyak sekali murid SD sampai SMA sudah mulai kehilangan dalam etika dan moral pendidikan selama covid-19 

"Kita lihat seberapa banyak kasus para pelajar yang kecanduan judi online, game, bullying dan kenakalan lainnya, hal tersebut karena melemahnya peran guru dalam pelajaran," cetus Suherman.

Menurut dia, peran guru sangat vital dalam dunia pendidikan karena sosoknya yang harusa menjadi role model dalam pendidikan itu.

BACA JUGA:SMPN 3 Lahat Buka 256 Kuota Siswa Baru, Ini Syarat pendafatarannya

BACA JUGA:Dukung Gerakan Sekolah Sehat, Ini yang Dilakukan Kemendikbudristek

"Itulah kenapa kita harus mengkaji lebih dalam soal kurikulum pendidikan di Indonesia ini, kenapa kita harus membebani guru dengan tugas yang menyita waktu untuk mengajar di kelas," ungkapnya.

Ia juga berpendapat bahwa kurikulum itu harus yang fleksibel, singkat, padat dan tidak Membebani guru maupun murid.

"Ya sebenarnya saya sudah setuju dengan Kurikulum Merdeka, tapi ya tolong untuk beban gurunya sedikit dikurangin, biarkan kami mengabdikan diri untuk mendidik generasi muda Indonesia," ucap Suherman.

Dia juga berharap kepada pemerintah agar jika ingin membuat kurikulum baru kedepannya alangkah baiknya untuk didiskusikan dengan para akademisi yang sudah berkompeten dalam bidangnya.

BACA JUGA:Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara: Mengungkap 216 Hal Ihwal Kekayaan Warisan Islam

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan