https://palpres.bacakoran.co/

Tekan Angka Kehilangan Air, Ini Upaya Yang Dilakukan Perumda Tirta Musi

Erwin Adyanto, Manager Bagian Pengendalian Kehilangan Air (PKA)-Foto:Dian Cahyani Fitri/-palpres

PALEMBANG - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Tirta Musi terus melakukan upaya untuk mengurangi kehilangan air di Palembang. 

Kegiatan ini melibatkan berbagai tim yang dipimpin oleh Erwin Adyanto, Manager Bagian Pengendalian Kehilangan Air (PKA) dan didampingi oleh Hardi, Asisten Junior Manager di Seksi Kebocoran dan DMA.

Kepada AYOPalembang.com, Erwin menerangkan, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Perumda Tirta Musi adalah tingginya tingkat kehilangan air.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Perumda telah menerapkan berbagai strategi yang mencakup pencarian kebocoran fisik dan administrasi. 

BACA JUGA:Remaja Masjid Minta Dana Bangub Bisa Merata, Reses Tahap III Tahun 2023 Firdaus, SH

Kegiatan ini dilakukan secara rutin, baik siang, sore, maupun malam, di seluruh kota Palembang.

"Kami memiliki sembilan unit pelayanan di Palembang, dan upaya pencarian kebocoran ini melibatkan semua unit tersebut," katanya.

Ia menyebutkan, masalah utama adalah kehilangan air yang tidak terbaca atau tidak terjual kepada pelanggan, yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan.

Dalam upaya Perumda Tirta Musi telah mengidentifikasi dua jenis kehilangan air, baik fisik dan administrasi.

BACA JUGA:HLN Ke-78, Presiden Jokowi Berpesan Wujudkan Ketahanan Energi hingga Menerangi Pelosok Negeri

Kehilangan air fisik terjadi akibat kebocoran pada pipa-pipa, sambungan rumah, atau aksesoris pelanggan.

Kegiatan ini dilakukan secara aktif, dengan tim melakukan keliling ke lapangan untuk mencari titik-titik kebocoran.

Termasuk adanya dugaan kehilangan air, yang diakibatkan sambungan ilegal. Meski angkanya saat ini tidak terlalu tinggi lagi.

"Sambungan ilegal itu benar-benar ilegal yang tidak terdaftar, selama ini temuan kami ilegal itu memang ada dilapangan dan yang akan menindaklanjutinya dari tim penertiban, saat ini hal seperti itu sudah tidak banyak lagi," tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan