Khutbah Jumat Jelang Ramadan: Mempererat Silaturahim dalam Menyambut Ramadan
Anjuran untuk mempererat silaturahim sebelum Ramadan sangat mulia.-pemkab Lambar-
Puasa menjadi tameng dari setiap bahaya yang akan menerpa. Puasa menjadi tameng dari melakukan perbuatan tercela, sebagai perisai dari nafsu yang hina agar kita menjadi bersih hatinya.
BACA JUGA:Mendadak Saleh pada Ramadan, Sikapi Fenomena Ini dengan Bijak
Karena itu, orang yang berpuasa dilarang berkata kotor, dilarang berbuat jahil, dilarang bersikap sombong, dan dilarang saling bermusuhan.
Orang yang berpuasa dilarang bermusuhan, dengan tujuan agar puasanya berkah dan sempurna, naik derajatnya menjadi manusia yang memiliki perilaku malaikat, dan bertakwa kepada Allah.
Jamaah salat Jumat rahimakumullah. Menjadi jelas, ibadah puasa mengajarkan kepada kita untuk menjauhi permusuhan. Untuk menghentikan permusuhan, mari kita sambut bulan suci Ramadan dengan mempererat silaturrahim, menguatkan jalinan persaudaraan.
Sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitabnya Shahihul Bukhari:
BACA JUGA:Lengkap! Ini Jadwal Libur Ramadan dan Lebaran 2024 untuk Pelajar di Ogan Ilir, Jam Belajar Dikurangi
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinnya, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya." (HR Al-Bukhari).
Imam Alauddin Ali dalam kitabnya Tafsir Al-Khazin menjelaskan, silaturrahim adalah berbuat baik kepada keluarga dan kerabat, agar keluarga saling akrab dan saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya.
Silaturrahim ini penting, orang yang sering silaturrahim, akan ditambahkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.
Dalam mengamalkan ajaran Nabi dalam bersilaturrahim, menjelang datangnya bulan Ramadhan, sebagian masyarakat ada yang memiliki tradisi silaturrahim, yang biasa disebut dengan sadranan atau ruwahan.
BACA JUGA:Apa Beda Tarawih dan Qiyam Ramadan? Ini Penjelasan Bagaimana Tata Cara Nabi Salat pada Malam Ramadan
Yaitu dengan mengundang keluarga, tetangga, mengumpulkan jama’ah, baik di rumah, mushalla, maupun masjid untuk merekatkan persaudaraan, memanjatkan doa bersama kepada leluhur, membaca tahlil, yasin, mendengarkan pengajian, dan berziarah ke makam orang tua dan leluhur.
Tradisi ini sangat baik karena menguatkan jalinan tali silaturrahim, mempererat persaudaraan, berbakti kepada orang tua, saling guyup rukun, saling membantu satu dengan yang lain, saling menyapa, dan tumbuhlah kerukunan, persatuan dan persaudaraan.