Tradisi Ziarah di Lubuklinggau Jadi Ladang Rezeki Pedagang Bunga, Ini Bunga Paling Diburu Pembeli
Terlihat penjual bunga dadakan yang berbaris dijalan masuk makan pahlawan Kota Lubuklinggau tidak henti-hentinya melayani para peziarah yang datang untuk membeli bunga-Foto:Zulkarnain-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sehari menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, penjual bunga banjir pembeli.
Terlihat pedagang bunga dadakan yang berbaris dijalan masuk makan pahlawan Kota Lubuklinggau tidak henti-hentinya melayani para peziarah yang datang untuk membeli bunga, pada Senin 11 Maret 2024.
Para peziarah di makam pahlawan yang melakukan tradisi ritual mendoakan leluhurnya tidak perlu lagi membawa kembang karena penjual sudah menyediakan paket bunga beserta airnya.
Beragam bunga sudah dibungkus dengan daun pisang yang isi beragam jenis bunga, mulai mawar, kantil, kenanga hingga rajangan daun pandan.
BACA JUGA:Tradisi Berziarah Kubur Jelang Ramadan, Kompleks Pemakaman Ramai Dikunjungi
Ida (52) penjual bunga mengatakan sudah sejak satu minggu belakangan berjualan bunga di area makan pahlawan.
"Kalau jualan sudah sejak satu minggu, namun baru beberapa hari ini banyak pembelinya," ungkapnya.
Lanjutnya dirinya mengaku sudah setiap tahun menjual bunga di lokasi makam pahlawan baik menjelang bulan Ramadhan maupun saat lebaran.
"Jualan bunga sudah setiap tahun biasanya jelang bulan puasa seperti saat ini dan tiga hari sebelum lebaran," lanjutnya.
Hargai sebungkus bunga yang dijualnya pun bervariasi mulai dari harga Rp5000 hingga satu paket beserta sebotol air dengan harga Rp10.000.
“Satu bungkus saya jual Rp 5.000 atau sebanyak permintaan pembeli, tentu dengan harga beda, ada juga yang satu paket bunga dan air itu harganya Rp.10.000,”tuturnya.
Ida mengaku bunga atau kembang untuk berziarah yang dijualnya itu hasil menanam sendiri sebagian ada juga yang beli.
"Bunga ini hasil tanaman sendiri tapi ada juga yang beli seperti daun pandan dan kenanga itu kita beli dipasar," ucapnya.