Diterjang Banjir, Pemdes Tanjung Kurung dan Warga Lahat Gotong Royong Perbaiki Pipa Rusak Sepanjang 40 Meter

Reporter: Bernat |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Kamis , 14 Mar 2024 - 19:59

Kades Tanjung Kurung, Antoni bersama warga bergotong royong memperbaiki pipanisasi yang rusak, Kamis 14 Maret 2024-Foto:Bernat Albar-palpres

Terpisah, Camat Kikim Selatan, Hermansyah HB SE menuturkan, untuk karakter wilayah disini memang kebanyakan kawasan perbukitan.

Sehingga ada desa yang dekat dengan aliran sungai ataupun jauh menjangkaunya.

"Kalau menggunakan sumur bor, anggaran yang dikeluarkan pun tidak sedikit alias mahal. Paling ideal dengan sumur tanah itupun ada titik-titik tertentu. Nah, solusinya memasang pipa dari sumber air dengan sistem gravitasi," urainya.

Jadi, lanjutnya, tinggal bagaimana kejelian dari pemerintah desa (Pemdes), untuk memanfaatkan teknologi didalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

"Terutama sekali menyangkut air bersih, yang sangat vital dipergunakan setiap hari baik untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya," pungkas dirinya. *

diterjang banjir, pemdes tanjung kurung dan warga lahat gotong royong perbaiki pipa rusak sepanjang 40 meter                            palembang, koranpalpres.com - akibat tingginya intensitas curah hujan yang melanda kabupaten lahat, terutama desa tanjung kurung, kecamatan kikim selatan sepanjang 40 meter pipanisasi mengalami kerusakan atau patah.
"betul, sumber air bersih di desa berasal dari sungai cengal, berada diatas bukit, berjarak lebih kurang 10 kilometer (km)," sebut kepala desa (kades), antoni, kamis 14 maret 2024.
dirinya menambahkan, secara bergotong royong memperbaikinya dan menghabiskan setidaknya 15 batang pipa, berukuran 2 inchi.
"alhamdulillah, kini aliran air bersih telah mengaliri ke setiap pemukiman penduduk desa, sekaligus menikmatinya kembali," sebut dia.
baca juga:pemdes rindu hati lahat siapkan lahan 1 hektar untuk pertanian unsela, ini jenis tanamannya
ia menerangkan, kalau mengandalkan sumur tanah tidak begitu maksimal apalagi sumur bor. jadi paling efektif dan efisien memanfaatkan sumber air dari sungai cendal.
"biaya yang dikeluarkan pun tidak begitu mahal. yang mana, air dari sumbernya cukup didorong dengan sistem gravitasi," ulasnya.
kecepatan air yang mengalir ke bank penampungan pun sangat cepat sekali. sehingga dapat mengaliri ke masing-masing rumah masyarakat desa tanjung kurung.
"kita memberikan pelayanan terbaik, dari segi air bersih yang sangat dibutuhkan warga, untuk kepentingan mereka sehari-hari," imbau antoni.
baca juga:banjir masih mengintai, puluhan rumah di jejawi oki terendam banjir, ini kondisi terakhir
memang, masih katanya, penggunaan pipa sangat banyak, dan memerlukan tenaga cukup ekstra sebab mesti menaiki dan menuruni bukit.
"tapi itu bukanlah suatu permasalahan bagi masyarakat. mereka dengan sigap bersama-sama mengerjakannya dan kini sepenuhnya menikmati air bersih," papar dirinya.
dia meminta, agar sekiranya kepada penduduk untuk senantiasa, menjaga keberlangsungan aliran pipa dengan sebaik-baiknya.
"apabila ada yang janggal maka kita akan mencarinya hingga ketemu persoalan. misalnya air yang masuk ke rumah warga mandek segera ditelusuri," harap antoni.
baca juga:jalan menuju kpt tanjung senai terendam banjir, sat lantas polres ogan ilir lakukan ini
terpisah, camat kikim selatan, hermansyah hb se menuturkan, untuk karakter wilayah disini memang kebanyakan kawasan perbukitan.
sehingga ada desa yang dekat dengan aliran sungai ataupun jauh menjangkaunya.
"kalau menggunakan sumur bor, anggaran yang dikeluarkan pun tidak sedikit alias mahal. paling ideal dengan sumur tanah itupun ada titik-titik tertentu. nah, solusinya memasang pipa dari sumber air dengan sistem gravitasi," urainya.
jadi, lanjutnya, tinggal bagaimana kejelian dari pemerintah desa (pemdes), untuk memanfaatkan teknologi didalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
baca juga:terbaru! sungai rawas muratara meluap lagi, warga resah ada banjir susulan
"terutama sekali menyangkut air bersih, yang sangat vital dipergunakan setiap hari baik untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya," pungkas dirinya. *

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Ekspres 16 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan