Diterjang Banjir, Pemdes Tanjung Kurung dan Warga Lahat Gotong Royong Perbaiki Pipa Rusak Sepanjang 40 Meter
Kades Tanjung Kurung, Antoni bersama warga bergotong royong memperbaiki pipanisasi yang rusak, Kamis 14 Maret 2024-Foto:Bernat Albar-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Akibat tingginya intensitas curah hujan yang melanda Kabupaten Lahat, terutama Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Kikim Selatan sepanjang 40 meter pipanisasi mengalami kerusakan atau patah.
"Betul, sumber air bersih di desa berasal dari Sungai Cengal, berada diatas bukit, berjarak lebih kurang 10 kilometer (KM)," sebut Kepala Desa (Kades), Antoni, Kamis 14 Maret 2024.
Dirinya menambahkan, secara bergotong royong memperbaikinya dan menghabiskan setidaknya 15 batang pipa, berukuran 2 inchi.
"Alhamdulillah, kini aliran air bersih telah mengaliri ke setiap pemukiman penduduk desa, sekaligus menikmatinya kembali," sebut dia.
BACA JUGA:Pemdes Rindu Hati Lahat Siapkan Lahan 1 Hektar untuk Pertanian Unsela, Ini Jenis Tanamannya
Ia menerangkan, kalau mengandalkan sumur tanah tidak begitu maksimal apalagi sumur bor. Jadi paling efektif dan efisien memanfaatkan sumber air dari Sungai Cendal.
"Biaya yang dikeluarkan pun tidak begitu mahal. Yang mana, air dari sumbernya cukup didorong dengan sistem gravitasi," ulasnya.
Kecepatan air yang mengalir ke bank penampungan pun sangat cepat sekali. Sehingga dapat mengaliri ke masing-masing rumah masyarakat Desa Tanjung Kurung.
"Kita memberikan pelayanan terbaik, dari segi air bersih yang sangat dibutuhkan warga, untuk kepentingan mereka sehari-hari," imbau Antoni.
BACA JUGA:Banjir Masih Mengintai, Puluhan Rumah di Jejawi OKI Terendam Banjir, Ini Kondisi Terakhir
Memang, masih katanya, penggunaan pipa sangat banyak, dan memerlukan tenaga cukup ekstra sebab mesti menaiki dan menuruni bukit.
"Tapi itu bukanlah suatu permasalahan bagi masyarakat. Mereka dengan sigap bersama-sama mengerjakannya dan kini sepenuhnya menikmati air bersih," papar dirinya.
Dia meminta, agar sekiranya kepada penduduk untuk senantiasa, menjaga keberlangsungan aliran pipa dengan sebaik-baiknya.
"Apabila ada yang janggal maka kita akan mencarinya hingga ketemu persoalan. Misalnya air yang masuk ke rumah warga mandek segera ditelusuri," harap Antoni.