Suku-suku di Provinsi Sulawesi Selatan: Dominan Bugis, Makassar, Toraja Secara Budaya dan Bahasa

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Selasa , 07 May 2024 - 12:55

Suku Bugis di Sulawesi Selatan adalah etnis terbesar.-exploremakassar-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan Sulawesi, Indonesia.

Kepulauan Selayar di selatannya juga merupakan bagian dari provinsi tersebut. Provinsi ini punya ibu kota yaitu Kota Makassar.

Dalam Sensus 2010 diperkirakan jumlah penduduk sebanyak 8.032.551 jiwa yang menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi terpadat di pulau itu (46% dari populasi Sulawesi ada di Sulawesi Selatan).

Provinsi ini juga menjadi provinsi terpadat keenam di Indonesia.

Kelompok suku atau etnis dan masyarakat adat Sulawesi Selatan yang paling besar adalah Suku Bugis, Makassar, dan Toraja.

Dalam komunikasi sehari-hari, bahasa ketiga suku dan masyarakat adat tersebut juga lebih dominan.

Berikut profil singkat beberapa suku di Sulawesi Selatan:

1. Suku Bugis

Suku Bugis menjadi suku paling besar di Sulawesi Selatan. Suku ini telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Sulsel, suku ini tersebar di seluruh wilayah selatan seperti Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, dan Banru.

Populasi Suku Bugis di Sulawesi Selatan adalah yang terbanyak.

Menurut catatan hasil sensus penduduk tahun 2010 silam, ada sebanyak 6.359.000 orang Bugis tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan yang berdomisili di Sulawesi Selatan mencapai 3.605.639 dari total populasi.

Bugis adalah etnis mayoritas dan diperkirakan dari sembilan juta penduduk Sulsel, hampir 6 juta orang bugis. Sebagian mereka tersebar karena merantau.

suku-suku di provinsi sulawesi selatan: dominan bugis, makassar, toraja secara budaya dan bahasa                            palembang, koranpalpres.com - provinsi sulawesi selatan adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan sulawesi, indonesia.
kepulauan selayar di selatannya juga merupakan bagian dari provinsi tersebut. provinsi ini punya ibu kota yaitu kota makassar. 
dalam sensus 2010 diperkirakan jumlah penduduk sebanyak 8.032.551 jiwa yang menjadikan sulawesi selatan sebagai provinsi terpadat di pulau itu (46% dari populasi sulawesi ada di sulawesi selatan).
provinsi ini juga menjadi provinsi terpadat keenam di indonesia. 
baca juga:suku-suku di provinsi bali: ada bali aga, bali majapahit, nyama selam, dan loloan
kelompok suku  atau etnis dan masyarakat adat sulawesi selatan yang paling besar adalah suku bugis, makassar, dan toraja. 
dalam komunikasi sehari-hari, bahasa ketiga suku dan masyarakat adat tersebut juga lebih dominan. 
berikut profil singkat  beberapa suku di sulawesi selatan:
1. suku bugis
baca juga:suku-suku di provinsi nusa tenggara barat: ada sasambo dan kelompok suku lainnya
suku bugis menjadi suku paling besar di sulawesi selatan. suku ini telah tersebar di seluruh wilayah indonesia. di sulsel, suku ini tersebar di seluruh wilayah selatan seperti luwu, bone, wajo, soppeng, sidrap, pinrang, dan banru.
populasi suku bugis di sulawesi selatan adalah yang terbanyak.
menurut catatan hasil sensus penduduk tahun 2010 silam, ada sebanyak 6.359.000 orang bugis tersebar di seluruh indonesia. sedangkan yang berdomisili di sulawesi selatan mencapai 3.605.639 dari total populasi.
bugis adalah etnis mayoritas dan diperkirakan dari sembilan juta penduduk sulsel, hampir 6 juta orang bugis. sebagian mereka tersebar karena merantau.
baca juga:suku-suku di provinsi nusa tenggara timur: tercatat lebih dari 45 suku yang tinggal di provinsi ini 
dewasa ini mereka tersebar dalam beberapa kabupaten yaitu luwu, bone, wajo, soppeng, sidrap, pinrang, barru. sedangkan daerah peralihan antara bugis dengan makassar adalah bulukumba, sinjai, maros, pangkajene kepulauan.
sementara daerah peralihan bugis dengan mandar adalah kabupaten polmas dan pinrang.
bahasa bugis meskipun sama, tetapi logatnya di setiap daerah berbeda. mereka juga memiliki aksara tersendiri yang disebut lontara
2. suku makassar
baca juga:suku-suku di provinsi maluku utara: wilayah adat moloku kie raha atau kesultanan empat gunung
suku makassar menyebar di seluruh pesisir pantai sulawesi selatan. mereka adalah suku terbesar kedua di sulawesi selatan. suku ini pada dasarnya berbeda dengan suku bugis.
banyak yang menyangka bahwa suku bangsa sulawesi selatan suku makassar identik dan serumpun dengan suku bugis, terutama dari populernya akan istilah "bugis makassar". 
padahal dari banyak segi keduanya memiliki perbedaan bahasa dan budaya. 
mayoritas di sulawesi selatan memang bugis, baru kedua makassar, kalau dilihat banyak jumlahnya. 
baca juga:suku-suku di provinsi maluku: tersebar dari ambon sampai kepulauan kei dan tanimbar
suku makassar banyak menampati di pesisir selatan pulau sulawesi.
cakupan wilayahnya meliputi kota makassar, kabupaten gowa, kabupaten maros, kabupaten takalar, kabupaten jeneponto, kabupaten bantaeng, dan kabupaten kepulauan selayar.
mereka juga mendiami sebagian wilayah kabupaten pangkajene dan kepulauan, dan sebagian besar wilayah kabupaten bulukumba.
3. suku toraja
baca juga:suku-suku di provinsi papua: dominan suku arfak yang punya tari tumbu tanah
awalnya dulu, nenek moyang suku toraja mendiami pantai di sulawesi. namun seiring berjalannya waktu merekti  bermigrasi dan menempati pegunungan bagian utara sulawesi selatan.
penyebutan toraja berasal dari suku bugis sidendereng.
orang sindedereng memanggil penduduk daerah ini dengan sebutan "to riaja" yang berarti orang yang tinggal di negeri atas atau pegunungan.
suku toraja menetap di pegunungan bagian utara sulawesi selatan, indonesia. sebagian besar menetap di kabupaten tana toraja, kabupaten toraja utara, dan kabupaten mamasa.
memang persebaran suku bangsa yang ada di sulawesi selatan sangat beragam.
banyak masyarakatnya yang merantau ke daerah lain, bahkan keluar dari sulawesi selatan, termasuk suku toraja.
mereka berada di berbagai tempat-tempat rantauan.
baca juga:suku-suku di provinsi papua barat daya: termasuk kesatuan wilayah adat domberai
4. suku mandar
dulu suku mandar menjadi bagian dari suku di sulawesi selatan walaupun sekarang mayoritas tinggal di sulawesi barat.  dulu sulawesi barat masuk dalam wilayah sulawesi selatan sebelum pemekaran. 
mayoritas mereka menetap di perbatasan-perbatasan antara sulawesi selatan dan barat namun pada akhirnya lebih banyak berada di sulawesi barat.
mereka sebenarnya sulawesi barat, tetapi ada sebagian tinggal di sulsel terutama di perbatasan-perbatasan, karena dulunya termasuk dalam bagian provinsi sulawesi selatan.
didapati bahwa terdapat 250.000 lebih orang mandar di sulawesi selatan pada sensus penduduk tahun 2000. salah satu kantong utama suku mandar adalah di  kabupaten pinrang.
baca juga:suku-suku di provinsi papua tengah, pernah punya mata uang mege yang terbuat dari kerang
5. suku massenrempulu
suku massenrempulu ini adalah gabungan dari tiga suku di kabupaten enrekang yakni suku duri, suku enrekang, dan suku maiwa.
mereka menetap dan tinggal di wilayah suku-suku yang membentuknya masing-masing.
meskipun mengaku satu rumpun suku, uniknya ketiga suku ini memiliki perbedaan dialek bahasa.
6. suku konjo pegunungan
baca juga:suku-suku di provinsi papua, punya kelompok suku terbanyak di indonesia
selain suku toraja ada suku konjo pegunungan yang menempati wilayah pegunungan.
mereka berada di wilayah pegunungan di kecamatan tinggi moncong yang berada di kabupaten gowa dan sinjai.
mereka berpusat di malino dan kalimporo yang memiliki ikatan dengan daerah tana toa lama dan desa-desa konjo lainnya.
7. suku konjo pesisir
baca juga:suku-suku di provinsi papua pegunungan, punya keahlian mengawetkan mayat
ada perbedaan dengan konjo pegunungan, konjo pesisir ini sesuai namanya menempati daerah pesisir.
suku ini menempati empat kecamatan yaitu bonto tiro, kajang, bonto bahari, dan herlang di kabupaten bulukumba.
8. suku bentong
suku bentong adalah suku yang menempati wilayah desa bulo-bulo di kabupaten barru.
baca juga:suku-suku di provinsi papua selatan, ada suku asmat yang mahir memahat
ada beberapa orang suku ini yang dapat dijumpai di wilayah camba.
mereka ini termasuk masyarakat adat yang tertutup dan susah untuk ditemui.*