Peneliti dari 7 Negara Berkumpul di UIN Raden Fatah, Terhimpun Dalam ISSHMIC 2023, Bahas Apa?
UIN Raden Fatah Palembang sukses menjadi tuan rumah ISSHMIC 2023 yang menghadirkan pembicara dari 7 negara-Foto: Tim Humas UIN Raden Fatah/palpres.bacakoran.co-
PALEMBANG – UIN Raden Fatah Palembang berhasil menghadirkan pembicara dari 7 negara dalam International Seminar on Social Humanities and Malay Islamic Civilization (ISSHMIC) 2023.
Seminar internasional yang secara konsisten diselenggarakan UIN Raden Fatah berlangsung selama 2 hari, 8-9 November 2023.
Dalam keterangan pers, Rektor UIN Raden Fatah Prof. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si mengatakan ISSHMIC ke-9 mengkaji dan membahas terkait kontribusi akademisi pada Sustainable Development Goals (SDGs).
Terutama yang berkaitan dengan tema ISSHMIC pada hari ini ‘The Suistainability of Malay Islamic Contribution the World Development Goals: Who Expect.
“ISSHMIC diselenggarakan untuk mengumpulkan peneliti, praktisi, dosen dan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam berbagai aspek pada isu-isu penting SDGs, khususnya berkontribusi dalam perspektif peradaban Islam Melayu,” ujar Rektor.
Lebih lanjut Prof. Nyayu mengatakan kehadiran ISSHMIC tidak hanya menjadi acuan arah pembangunan jangka panjang.
Dalam aspek sosial dan humaniora juga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan dunia.
“Seperti yang kita ketahui, masyarakat di negara berkembang banyak yang belum mempertimbangkan untuk menggunakan energi ramah lingkungan," jelas Rektor.
Namun banyak aspek sosial yang dapat mempengaruhi keputusan penggunaan energi ramah lingkungan yang dapat mendukung dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut.
Rektor juga berharap para peserta ISSHMIC dapat menyimak beragam perspektif yang dipaparkan narasumber untuk berkontribusi pada SDGs dan berkolaborasi antar akademisi.
Seminar ISSHMIC tahun ini menghadirkan narasumber terkemuka dari beberapa negara untuk membahas isu-isu yang terkait dengan tema yang diangkat.
Diantaranya Albarg Abdullah J. Alameer (Saudi Arabia Embassy), Prof. Ibrahim Mohamed Zain (Hamad bin Khalifa University, Qatar), Maha Shehadeh, Ph.D (Jordan).