Uwais Al Qarni, Pemuda Penghuni Langit yang Sangat Mencintai Ibunya
Masjid Uwais Al-Qarni di Pekanbaru, Riau-net-
PAGARALAM – Pemuda Uwais Al-Qarni adalah seorang tabiin. Meskipun hidup di zaman Nabi Muhammad SAW tetapi ia tidak sempat bertemu Nabi.
Uwais hanya sempat bertemu sahabat nabi ketika menjalankan ibadah ke tanah suci untuk naik haji bersama ibunya.
Uwais Al-Qarni bukan pemuda terkenal bahkan di kampung halamannya. Hidupnya miskin dan memiliki penyakit kulit. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW menyebut Uwais sebagai pemuda Allah sangat mencintainya dan ia sangat terkenal di kalangan penghuni langit.
Kisah ia yang menggendong ibunya inilah yang terkenal dengan kisahnya yang mengharukan dan menjadi kisahnya yang paling terkenal.
BACA JUGA:Dalam Agama Islam, Isyarat Terjadinya Kiamat Dimulai dari Bangsa Romawi, Cek Faktanya di Sini!
Uwais sejatinya memang orang yang belum satu kalipun berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Namun, kisahnya yang sampai ke telinga Nabi, membuat Nabi Muhammad SAW sangat memujinya.
Suatu ketika, Uwais Al-Qarni berjumpa salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang sedang berdakwah di daerahnya.
Uwais Al-Qarni tertarik dan merasa terpanggil mendengar dakwah itu. Ia lalu memutuskan untuk mengikuti ajaran Islam dan memutuskan untuk menjadi seorang Muslim.
Ia masuk Islam dengan sungguh-sungguh dan menjadi muslim yang taat. Meskipun hanya mendengar tentang Rasulullah dari para sahabatnya, Uwais menjadi sangat mencintai Nabi dan sangat merindukan bertemu dengannya.
BACA JUGA:8 Pakaian Wanita Muslimah yang diAnjurkan Dalam Islam
Kerinduan dan kecintaan mendalam kepada Rasulullah saw membuat Uwais Al-Qarni memutuskan untuk merantau ke Madinah.
Ia pergi ke sana untuk bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Namun, saat sampai di Madinah, Uwais hanya bisa mendengar kabar bahwa Nabi Muhammad SAW sudah wafat.
Mendengar wafatnya Nabi Muhammad SAW, Uwais Al-Qarni merasa kehilangan arah. Ia bahkan merasa hampa karena kehilangan panutan yang selalu ia tunggu-tunggu petunjuknya.
Namun, bukan berarti ia berpaling dari Islam, bahkan ia semakin kuat memegang teguh ajaran Islam dan terus berusaha menjadi lebih baik.