Uwais Al Qarni, Pemuda Penghuni Langit yang Sangat Mencintai Ibunya

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Minggu , 19 Nov 2023 - 14:41

Masjid Uwais Al-Qarni di Pekanbaru, Riau-net-

Sejak muda ia sudah bekerja keras untuk keluarganya. Saat Uwais Al-Qarni masih sangat belia, ayahnya berpulang. Meski begitu, ia tetap berusaha senantiasa menjaga martabat keluarganya dan bekerja keras dalam menyambung hidup.

Ada pula dikisahkan, Uwais sehari-hari mencari nafkah dengan berdagang. Adakalanya ia menggembala kambing milik orang lain.

Uwais Al Qarni dalam kesehariannya tinggal di kota Qam, masih bagian pinggiran Yaman. Uwais Al Qarni bukan orang yang terkenal, punya kehidupan kurang mampu serta mempunyai penyakit kulit. Kendati begitu, namanya pernah disebut oleh Rasulullah SAW.

Allah SWT menyayanginya karena ia mematuhi dan menghormati ibunya yang lumpuh.

Bahkan saat ibunya memintanya mengantarkan pergi berhaji, Uwais tidak menolak sedikitpun bahkan sekuat tenaga memenuhi permintaan itu.

Uwais terus berpikir bagaimana mewujudkannya. Jarak rumah mereka ke tanah suci ada ribuan kilometer sementara keadaan mereka sangat miskin. Namun Uwais tidak menyerah. Dia kemudian berlatih agar dapat menggendong ibunya ke Kota Makkah.

Dia berlatih menggendong seekor anak sapi yang sengaja dibelinya untuk berlatih menaiki puncak gunung. Setiap hari selama beberapa kali ia naik turun gunung tiada henti.

Setelah delapan bulan berselang, fisik Uwais terbentuk. Ia menjadi lebih besar, dan kuat menggendong ibunya.

Mulailah ibunya digendong menuju Mekkah untuk berhaji. Tidak dirasakannya jarak yang sangat jauh ribuan kilometer ia menggendong ibunya.

Sesampainya di Tanah Suci, ia mengajak sang ibu untuk tawaf 7 putaran sampai selesai.

Tidak lupa ia membawa ibunya ke makam Nabi Ibrahim untuk salat 2 rakaat, dan melakukan sai.

Kisah Uwais Al-Qarni menggendong sang ibu berkunjung ke baitullah ternyata sampai ke Nabi meskipun mereka tidak bertemu.

Rasulullah SAW pun mengatakan kepada para sahabat dan mengucapkan kata-kata pujian untuk Uwais Al-Qarni.

uwais al qarni, pemuda penghuni langit yang sangat mencintai ibunya                            pagaralam – pemuda uwais al-qarni adalah seorang tabiin. meskipun hidup di zaman  nabi muhammad saw tetapi ia tidak sempat bertemu nabi. 
uwais  hanya sempat bertemu sahabat nabi ketika menjalankan ibadah ke tanah suci untuk naik haji bersama ibunya.
uwais al-qarni bukan pemuda terkenal bahkan di kampung halamannya. hidupnya miskin dan memiliki penyakit kulit. akan tetapi, nabi muhammad saw menyebut uwais sebagai pemuda allah sangat mencintainya dan ia sangat terkenal di kalangan penghuni langit. 
kisah ia yang menggendong ibunya inilah yang terkenal dengan kisahnya yang mengharukan dan menjadi kisahnya yang paling terkenal.
baca juga:dalam agama islam, isyarat terjadinya kiamat dimulai dari bangsa romawi, cek faktanya di sini! 
uwais sejatinya memang orang yang belum satu kalipun berjumpa dengan nabi muhammad saw.  namun, kisahnya yang sampai ke telinga nabi, membuat nabi muhammad saw sangat memujinya. 
suatu ketika, uwais al-qarni berjumpa salah seorang sahabat rasulullah saw yang sedang berdakwah di daerahnya. 
uwais al-qarni tertarik dan merasa terpanggil mendengar dakwah itu. ia lalu memutuskan untuk mengikuti ajaran islam dan memutuskan untuk menjadi seorang muslim.
ia masuk islam dengan sungguh-sungguh dan menjadi muslim yang taat. meskipun hanya mendengar tentang rasulullah dari para sahabatnya, uwais menjadi sangat mencintai nabi dan sangat merindukan bertemu dengannya.
baca juga:8 pakaian wanita muslimah yang dianjurkan dalam islam
kerinduan dan kecintaan mendalam kepada rasulullah saw membuat uwais al-qarni memutuskan untuk merantau ke madinah. 
ia pergi ke sana untuk bertemu langsung dengan nabi muhammad saw. namun, saat sampai di madinah, uwais hanya bisa mendengar kabar bahwa nabi muhammad saw sudah wafat. 
mendengar wafatnya nabi muhammad saw, uwais al-qarni merasa kehilangan arah. ia bahkan merasa hampa karena kehilangan panutan yang selalu ia tunggu-tunggu petunjuknya. 
namun, bukan berarti ia berpaling dari islam, bahkan ia semakin kuat memegang teguh ajaran islam dan terus berusaha menjadi lebih baik. 
baca juga:ormas islam gelar aksi solidaritas dukung palestina, berhasil himpun dana segini
sejak muda ia sudah bekerja keras untuk keluarganya. saat uwais al-qarni masih sangat belia, ayahnya berpulang. meski begitu, ia tetap berusaha senantiasa menjaga martabat keluarganya dan bekerja keras dalam menyambung hidup.
ada pula dikisahkan, uwais sehari-hari mencari nafkah dengan berdagang. adakalanya ia menggembala kambing milik orang lain. 
uwais al qarni dalam kesehariannya tinggal di kota qam, masih bagian pinggiran yaman. uwais al qarni bukan orang yang terkenal, punya kehidupan kurang mampu serta mempunyai penyakit kulit. kendati begitu, namanya pernah disebut oleh rasulullah saw.
allah swt menyayanginya karena ia mematuhi dan menghormati ibunya yang lumpuh. 
baca juga:catat ya! jangan ragu, dalam islam istri boleh menolak untuk di poligami
bahkan saat ibunya memintanya mengantarkan pergi berhaji, uwais tidak menolak sedikitpun bahkan sekuat tenaga memenuhi permintaan itu.
uwais terus berpikir bagaimana mewujudkannya. jarak rumah mereka ke tanah suci ada ribuan kilometer sementara keadaan mereka sangat miskin. namun uwais tidak menyerah. dia kemudian berlatih agar dapat menggendong ibunya ke kota makkah.
dia berlatih menggendong seekor anak sapi yang sengaja dibelinya untuk berlatih menaiki puncak gunung. setiap hari selama beberapa kali ia naik turun gunung tiada henti. 
setelah delapan bulan berselang, fisik uwais terbentuk. ia menjadi lebih besar, dan kuat menggendong ibunya.
mulailah ibunya digendong menuju mekkah untuk berhaji. tidak dirasakannya jarak yang sangat jauh ribuan kilometer ia menggendong ibunya. 
sesampainya di tanah suci, ia mengajak sang ibu untuk tawaf 7 putaran sampai selesai. 
tidak lupa ia membawa ibunya ke makam nabi ibrahim untuk salat 2 rakaat, dan melakukan sai.
kisah uwais al-qarni menggendong sang ibu berkunjung ke baitullah ternyata sampai ke nabi meskipun mereka tidak bertemu. 
rasulullah saw pun mengatakan kepada para sahabat dan mengucapkan kata-kata pujian untuk uwais al-qarni.
“suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” ujar rasulullah saw sebagaimana diriwayatkan  dalam hadis riwayat ahmad (hr ahmad). 
setibanya di mekah, uwais al-qarni dan ibunya sangat kelelahan dan kekurangan makanan. 
baca juga: penguatan moderasi beragama di kalangan dosen dan mahasiswa, apa maksud moderasi beragama?
tidak disangka-sangka dalam keadaan lelah dan lapar itu, tiba-tiba hadir seorang lelaki yang memberikan mereka makanan dan minuman.
lelaki asing itu berkata kepada uwais al-qarni bahwa ia adalah seorang sahabat nabi muhammad saw. ia mengaku diberikan tugas oleh nabi untuk memberikan makanan dan minuman kepada uwais al-qarni dan ibunya. 
kejadian ini menjadikan keyakinan uwais kepada allah semakin bertambah. ia semakin yakin allah akan menolong orang-orang beriman dengan cara yang tidak diduga-duga. 
uwais mendapat anugerah gelar "khayr al-tabi'in" atau tabi'in terbaik oleh nabi muhammad saw sendiri. banyak tercatat dalam rangkaian riwayat hadis yang dicatat oleh shahih muslim mengenai hal ini. 
kisah uwais al qarni ini harus menjadi pelajaran atau teladan umat zaman sekarang. teladan dari seorang anak yang begitu besar kecintaannya terhadap orang tua terutama ibunya. 
selain itu, uwais al-qarni dengan keimanannya yang teguh mampu menghadapi apa pun dengan keikhlasan yang tinggi.  koe