Darurat Karhutla Intai Sumsel! 1.721 Hotspot Mulai Bermunculan, Ternyata ini 2 Penyebabnya
Sepanjang Agustus 2024 ini, Pemprov Sumsel mencatat terjadi 1.721 titik hotspots terjadi di wilayah Sumsel. --pixabay
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Darurat Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan mengintai wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Selama Agustus 2024 ini, tidak kurang 1.721 hotspot atau titip api terjadi di wilayah Sumsel.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Edward Candra menyampaikan ada 2 penyebab utama terjadinya karhutla.
Demikian disampaikan Edward saat membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan pada wilayah Ekosistem Gambut di Sumsel tahun 2024.
BACA JUGA:Apresiasi Pemadaman Karhutla di PALI, Ini Disampaikan Danrem Gapo Ke Para Pejuang Api
Dalam FGD yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Rabu, 28 Agustus 2024 itu, Sekda Edward Candra membacakan sambutan tertulis Pj Gubernur Elen Setiadi.
Pj Gubernur Elen Setiadi melalui sambutan tertulisnya mengatakan, karhutla disebabkan oleh 2 faktor utama.
Faktor pertama yakni cuaca ekstrim dalam bentuk kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dan membuat lahan rentan terbakar.
Lalu faktor kedua yakni tindakan manusia, baik kelalaian seperti membuang puntung rokok sembarangan ataupun disengaja seperti membakar lahan untuk keperluan tradisi sonor.
BACA JUGA:Berikut Cara Tim Gabungan Penanggulangan Karhutla Padamkan Api di Indralaya Utara
“Pemprov Sumsel telah mengantisipasi sejak dini dalam menghadapi bencana karhutla lebih siap karena belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” tegas Edward.
Dia menambahkan, Pemprov Sumsel sejauh ini telah menetapkan siaga karhutla sejak 13 Juni 2024 sampai 30 November 2024.