Kecamatan Gumay Ulu Lahat Bergantung pada Kopi dan Karet, Ini Saran Kadisbun Vivi Anggraeni
Jajaran Disbun Lahat berfoto bersama dengan Sekcam Gumay Ulu dan Kades serta Babinsa, Rabu 11 Oktober 2023.--disbun lahat for palpres.bacakoran.co
LAHAT - Komoditi budidaya perkebunan di Kecamatan Gumay Ulu yang dikelola masyarakat sangat bergantung pada tanaman kopi dan karet.
Kedua jenis tanaman produktif ini dapat dijumpai hampir di sepanjang kawasan tersebut sebagai mata pencaharian penduduk desa.
Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kabupaten Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi mengemukakan, ada beberapa faktor penyebab rendahnya produktivitas karet.
Ia merinci, antara lain kurangnya pemeliharaan, populasi tinggi dan penyadapan pada saat tanaman masih muda.
BACA JUGA:Bangun Balai Desa, Pemdes Tanjung Raja Lahat Bisa Manfaatkan Ini
"Hal ini memicu pasokan getah karet yang dihasilkan berpengaruh sehingga produksi pun sedikit sekali apabila pekebun salah mengimplementasikan mekanisme penanam yang benar," sebutnya, Rabu (11/10/2023).
Nah, sebelum bibit karet ditanam pada media tanah, terlebih dahulu harus melalui fase-fase penyemaian pada polibag, sehingga benih unggul yang dipilih mampu menghasilkan getah yang berlimpah.
"Tinggi tunas lebih 20 cm, diameternya lebih 0,6 cm, dengan jumlah payung kisaran 1-2, memiliki sudut tunas lebih kurang 20 derajat, menggunakan polibag ukuran 15x35 cm atau 18x40 cm, yang pasti bibit tidak terinfeksi penyakit," terangnya.
Kemudian, sambung dia, payung daun teratas dalam keadaan tua dan tunas yang tumbuh, berasal dari mata okulasi, selain itu, pertumbuhan tunas jagur dan tegap serta lurus agak menyamping.
BACA JUGA:Gelar Pesta Rakyat Bersama UMKM Sekaligus Kado Berakhirnya Masa Jabatan Bupati dan Wabup Lahat
"Selanjutnya, apabila pertumbuhan tunas membengkok ke atas, maka ada kemungkinan berasal dari tunas palsu, serta tidak tumbuh cabang atau tunas serta polibag dalam keadaan baik, dan tidak ada akar yang keluar," ulasnya.
Dia menerangkan, kepada pekebun setidaknya dapat memperhatikan dengan seksama, terlebih ketika menggunakan bibit dari okulasi yang harus memenuhi persyaratan.
"Di antaranya, umur batang bawah kisaran 8-18 bulan, mata tunas ada disebelah atas, tinggi potong 5-10 cm dari jendela dan pada bagian bekas pemotongan, setelah itu, diolesi TB 192 atau parafin," ucap Vivi.
Berikutnya, masih kata dia, diameter batang bawah antara 1,3-3 cm, memiliki akar tunggang tinggal, lurus serta panjang 25-35 cm, dan akarnya 3-5 cm.