Mayat Remaja Perempuan Ditemukan di TPU Talang Kerikil, 4 Pelaku Sempat Lakukan Pelecehan, ini Kata Psikolog
Psikolog Sumsel, Ir Lela Damayanti Djohar SPsi MSi mengomentari kasus pembunuhan dan pemerkosaan remaja perempuan di TPU Talang Kerikil Palembang.--kolase koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Gerak cepat aparat Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel sukses mengungkap kasus pembunuhan remaja perempuan yang jasadnya ditemukan di TPU Talang Kerikil, Sukarami, Palembang.
Hanya dalam tempo 2 hari, polisi berhasil pula mengamankan 4 pelaku yang belakangan diduga kuat sempat menodai kehormatan korban berinisial AA.
Psikolog Sumatera Selatan (Sumsel), Ir Lela Damayanti Djohar SPsi MSi menuturkan, sangat miris dengan kejadian yang terjadi di kota kita Palembang.
Bermula, dengan ditemukannya jasad seorang remaja perempuan umur 13 tahun di suatu tempat, tepatnya TPU Talang Kerikil.
BACA JUGA:Warga Komplek TPU Talang Kerikil Palembang Digegerkan Penemuan Remaja Perempuan, Berikut Kondisinya
BACA JUGA:Terungkap! Remaja Perempuan Ditemukan di TPU Talang Kerikil Meninggal Akibat Asfiksia, Apakah Itu?
Dan belakangan polisi mengungkapkan jasad remaja perempuan itu sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa oknum remaja laki-laki di bawah umur.
Menurut Lela, ini sangat di luar nalar perikemanusiaan, sudah masuk kategori sangat biadab.
Memang semua berkaitan dengan masalah kontrol diri, bagaimana seseorang itu mempunyai kontrol diri terhadap lingkungan sekitarnya.
Jika dilihat dari dinamika kepribadiannya masih termasuk sesuatu yang kaitannya dengan nilai norma-norma yang pernah diajarkan terdahulu pada masa kecilnya.
BACA JUGA:Dalam Waktu 2 Hari, Polisi Berhasil Ungkap Kasus Remaja Perempuan Meninggal Akibat Asfiksia
Apalagi melihat usia pelaku, ada yang masih 16 tahun, 13 tahun, 12 tahun, secara sisi emosionalnya keinginan untuk menunjukkan ego bahwa punya power yang begitu tinggi atau sedang di puncaknya.
Intinya ada faktor yang saling berkaitan antara usia tahap perkembangan, kemudian juga faktor nilai-nilai dasar moral yang mungkin masih kurang diajarkan oleh pola asuh keluarga terutama.