Peneliti University of Technology Sydney Menciptakan Terobosan Baru dalam Pengobatan Gagal Jantung dengan Tekn
Dr Carmine Gentile, Dr Irina Kabakova, and Laura Vettori in the Advanced Biofabrication Facility at UTS.-University of Technology Sydney-doc
SYDNEY - Tim peneliti dari University of Technology Sydney (UTS) telah berhasil mengembangkan metode revolusioner dalam pengobatan gagal jantung dengan memanfaatkan teknologi "3D bioprinting" untuk mencetak jaringan jantung.
Jaringan jantung ini kemudian "ditambal" pada bagian jantung yang rusak, menyediakan alternatif yang lebih aman dan ekonomis dibandingkan dengan transplantasi jantung tradisional.
Dalam inovasi ini, jaringan jantung dibuat dari sel yang diambil dari darah pasien.
Tim peneliti UTS menghasilkan model 3D dari jantung pasien, mengidentifikasi area yang mengalami kerusakan, dan secara presisi "menambal" bagian jantung yang terkena dampak.
BACA JUGA:Menghadapi Tantangan Kesehatan dan Keuangan Pensiun di Asia, Apa yang Harus Disiapkan
BACA JUGA:Kamu Gak Salah Pilih Deh, Ini Rahasia Aice Group Bisa Sukses Memenangkan Penghargaan Top Halal 2023
Dr. Carmine Gentile, Kepala Kelompok Regenerasi Kardiovaskular di UTS, menyatakan, "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pendekatan ini dengan tambalan yang direkayasa secara biologis adalah metode terdepan dalam pengobatan gagal jantung.
Ini menjanjikan pengobatan yang lebih aman, konsisten, dan hemat biaya bagi pasien."
Temuan revolusioner ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka, Bioprinting.
Gagal jantung adalah komplikasi serius dari penyakit jantung, yang terjadi ketika pasokan darah ke jantung tidak mencukupi, menyebabkan kerusakan jaringan jantung di area yang terpengaruh.
BACA JUGA:Samsung Ajak Konsumen Rayakan Hari Jadi 54 Tahun Di Samsung Week
BACA JUGA:Banjir Promo HUT ACE ke 28, Harga Hemat Hingga 70 Persen
Metode intervensi saat ini melibatkan transplantasi jantung, sebuah prosedur bedah yang sangat berisiko.
Dr. Gentile menjelaskan, "Dengan teknologi ini, pasien dapat menggunakan sel punca mereka sendiri untuk menciptakan 'tambalan' jantung, yang tidak hanya mengurangi trauma dan biaya transplantasi jantung secara signifikan, tetapi juga mengatasi masalah penolakan jaringan donor oleh tubuh."