Krisis Pengungsi Rohingya di Aceh: Tantangan Kemanusiaan, dan Dilema Kebijakan
Krisis Pengungsi Rohingya di Aceh: Tantangan Kemanusiaan, dan Dilema Kebijakan--
Oleh: Muhammad Raihanul Hafidz, Mahasiswa Universitas Andalas
BELUM lama ini, banyak kapal-kapal yang mendarat di pantai Aceh yang berisi kelompok etnis Rohingya.
Mereka berdatangan karena kelompok mereka tidak diakui oleh pemerintah Myanmar.
Kelompok mereka berasal dari kelompok muslim yang hidup di wilayah Rakhine, Myanmar.
BACA JUGA:Analisis Terjadinya Inflasi: Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Inflasi di Provinsi Jambi
BACA JUGA:Peduli Lingkungan Lewat Kesenian ala UKMK Teater Arafah UIN Raden Fatah, Ini Penjelasannya
Mereka ditindas selama bertahun-tahun lamanya, dan terpaksa mengungsi ke negara-negara terdekat, termasuk Indonesia.
Ada sekitar ribuan pengungsi yang telah mendarat di Indonesia sehingga menuai banyak perdebatan di antara rakyat Indonesia.
Para pengungsi Rohingya sebenarnya sudah berimigrasi secara bergelombang selama bertahun-tahun.
Indonesia terutama pemerintah aceh pun menampung para pengungsi yang terdampar di perairan pantai aceh.
BACA JUGA:Kuliah di STIT Al Mathiriyah Muratara Menawarkan Keunggulan Ini
BACA JUGA:Peringati Hari Guru, PGRI OKU Timur:Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju
Mereka diberikan tempat tinggal serta kebutuhan sehari-hari, namun lama kelamaan para pengungsi mulai bertambah dari tahun ke tahun dengan jumlah yang tidak sedikit dan mulai berbuat seenaknya.
Warga Aceh pun mulai menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena citra negatif para pengungsi serta konflik sosial dengan warga setempat.