https://palpres.bacakoran.co/

Penderita ISPA Di Lahat Bukan Karena Kabut Asap, Tapi Disebabkan Oleh Ini

Tim gabungan sedang berjibaku memadamkan kobaran api, yang membakar lahan dan hutan-Foto:Bernat Albar-palpres

LAHAT - Penderita Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) juga menyerang warga Kabupaten Lahat.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) per 21 Oktober ada 516 penderita yang terdiri dari anak-anak dengan usia kurang dari 1 tahun, 1-5 tahun hingga di atas usia 5 tahun. 

Penyakit tersebut bukan disebabkan karena asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Melainkan, diakibatkan pengaruh lingkungan yang kurang bersih dan pola makan.

BACA JUGA:Hal Yang Satu Ini, Kata Karo Ops Polda Sumsel Harus Ada Dalam Diri Personel

"Semuanya karena faktor lingkungan mereka tinggal bukan Karhutla mereka tinggal," ujar Kepala Dinkes Lahat, Taufik M Putra SKM MM melalui Kepala Bidang (Kabid) P2P, Aiwa Marlina SKM MM, Senin 23 Oktober 2023.

Dirinya menambahkan, pada laporan yang masuk dari 33 puskesmas yang ada, wilayah kerja Merapi 1 paling banyak penderita ISPA.

"Rata-rata penderita jumlahnya bervariasi, paling tinggi 39 orang per tanggal 12 Oktober 2023 karena ruang lingkup di sana berdekatan dengan batubara," jelasnya.

Untuk itulah, sambung dirinya, asap dari karhutla bukanlah faktor dominan terjadinya ISPA di Bumi Seganti Setungguan, sehingga bisa dikatakan sangat kecil sekali.

BACA JUGA:Jaga Kamtibmas, Dirlantas Polda Sumsel: Personel Wajib Hindari Permasalahan

"Kendatipun demikian, pihaknya tetap menyarankan kepada masyarakat, orang tua untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, makanan yang bergizi tinggi dan jauhi titik-titik penyebab ISPA," jelas dirinya.

Dia berharap, apabila anak-anak terserang sesegara mungkin membawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat. Untuk mendapatkan pengobatan sekaligus penanganan medis.

"Jangan sampai tertunda, apabila buah hati mengalami kesulitan bernafas maka segera bawa ke puskesmas terdekat," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tinggi Hari, Mapi Febtory SKep MM mengungkapkan, untuk di wilayah kerjanya penderita ISPA bukan dikarenakan asap kebakaran, akan tetapi lingkungan atau pola makan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan