PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih bergotong royong dalam menurunkan angka stunting di Kota Prabumulih menjadi daya tarik pihak salah satu stasiun televisi nasional.

Sehingga mengundang Penjabat Walikota Prabumulih H Elman ST MM untuk memaparkannya secara gamblang dan ditayangkan langsung serta live streaming.

Penjabat Walikota Prabumulih yang akrab disapa Elman itu diminta menjadi narasumber pada tayangan perdana Program Talk Show Kepala Daerah menjawab bersama TVRI Stasiun Sumatera Selatan, Selasa 23 Januari 2024. 

Dalam acara yang dipandu oleh Nur Harisyah Pratiwi ini, H Elman menyampaikan bagaimana strategi gotong royong dalam penurunan stunting di wilayah Kota Prabumulih.

BACA JUGA:KOMPAK ! 5 Kecamatan Dapil 4 Nol Prioritas 1 Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, Ini Penyebabnya

Mengatasi stunting ini tidak hanya sekedar rakor saja, tetapi juga langka nyata dirinya terjun dan turun langsung meninjau kondisi balita penderita stunting dan memberikan bantuan berupa paket makanan tambahan gizi bagi penderita stunting.

"Stunting, tidak hanya sekedar kekurangan gizi saja. Kita perhatikan rumahnya, pekerjaan orang tuanya, bantuan apa saja telah didapat, sanitasinya dan lainnya,” ucap Elman.

Maka dari itu, ia mengajak para Kepala OPD terkait dalam memberikan solusi dalam mengatasi stunting. Tidak semata-mata, tanggung jawab Dinkes dan DPPKBPPPA saja.

“Tetapi, semua Kepala OPD kita libatkan bergerak bersama-sama dalam mengatasi dan menekan stunting agar terus turun,” terang suami Windriani ini.

BACA JUGA:Cegah Stunting, Kodim 0408/BS Wilayah Kodam II/Swj Kembali Gelar Dapur Masuk Sekolah

Memang target kita, yah zero stunting, tetapi hal itu kita lakukan secara bertahap.

Jumlah kasus stunting, diharapkan terus turun. Kegiatan ini, akan dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk komitmen Pemkot Prabumulih mengurangi jumlah angka stunting di Kota Nanas ini,” katanya. 

Kabar baiknya, sambung H Elman, Alhamdulillah angka stunting di Prabumulih mengalami penurunan.

"Sampai sekarang dari 79 kasus turun menjadi 69 kasus, untuk itu kita terus bekerja menuntaskan kasusnya,” ujarnya.