Capaian Hebat JEC, 4 Dekade Berkiprah Wujudkan Standar Internasional untuk Optimalkan Penglihatan Indonesia
(ki-ka) Direktur Pengembangan & Pendidikan PT NSD/JEC Eye Hospitals & Clinics, Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD; Presiden Direktur JEC Korporat, DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K); Co-founder dan Komisaris Utama PT NSD/JEC Group, Dr. Darwan M--JEC Eye Hospitals and Clinics for koranpalpres.com
JAKARTA, KORANPALPRES.COM - Capaian Hebat JEC, 4 dekade berkiprah wujudkan standar internasional untuk optimalkan penglihatan Indonesia.
Pemimpin perawatan mata (eye care leader) di tanah air, JEC Eye Hospitals & Clinics tengah berbahagia memperingati hari jadinya yang ke-40, Kamis, 1 Februari 2024.
Dengan pengalaman 4 dekade, JEC terus melangkah lebih jauh untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Gebrakan terbaru untuk mewujudkan itu, JEC meresmikan operasional 3 cabang terbaru sepanjang tahun ini, dan menguatkan program JEC Academy.
BACA JUGA:Resep Rebusan Daun Pandan, Bisa Untuk Mencegah Penyakit Jantung Lho!
BACA JUGA:Benarkah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol Tinggi? Cek Faktanya Disini!
Tampak hadir dalam acara peringatan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles” ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin; Co-founder dan Komisaris Utama PT NSD/JEC Group Dr Darwan M Purba, SpM(K); dan Presiden Direktur JEC Korporat, Dr. dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya mengatakan, salah satu purpose kita adalah membawa Indonesia menjadi kategori negara maju.
Untuk mewujudkan itu sambung Budi, masyarakat harus sehat, enggak boleh enggak bisa melihat, enggak boleh buta.
“Di sinilah JEC berperan untuk turut memastikan masyarakat Indonesia mampu melihat dengan baik,” tuturnya.
BACA JUGA:6 Mitos Durian yang Masih Tersebar Luas, No 1 Mengandung Kolestrol, Mitos yang Menyesatkan!
BACA JUGA:Konsumsi dengan Benar dan Rasakan 7 Manfaat Bawang Putih Bagi Tubuh Kita, Apa Saja Khasiatnya?
Budi menyebutkan, Indonesia membutuhkan perusahaan seperti JEC yang bisa menjadi simbol dan contoh, serta menyebarkan kompetensi.
“Tak kurang 31,2 juta orang Indonesia mengalami gangguan penglihatan, dan 5,7 juta lainnya buta, saat ini kita baru punya 2.000 dokter spesialis mata dan masih butuh 2.000an lagi,” ulasnya.