Cara Mensyukuri Nikmat yang Allah Beri, Bukan ke Makhluk! Hati-Hati Bisa Jadi Syirik Kata Ustaz Abdullah Roy
Cara mensyukuri nikmat yang Allah berikan, bukan ke makhluk! Hati-hati bisa jadi syirik kata Ustaz Abdullah Roy.--kolase koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Cara mensyukuri nikmat yang Allah berikan, bukan ke makhluk! Hati-hati bisa jadi syirik kata Ustaz Abdullah Roy.
Ketika ditimpa kesusahan dan kesempitan, ingat kepada Allah, kemudian doa dan amal saleh dibanyakin serta minta agar Allah beri kemudahan dan kelapangan.
Namun ketika dalam kesenangan dan kelapangan maka dia akan kembali kepada kesesatan, lupa sama Allah Yang Maha Pemberi.
Inilah sifat sebagian golongan manusia dari masa ke masa, atau setiap periode peradaban manusia pasti ada sosok yang demikian.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Pentingnya Mempelajari Tauhid dan Jauhi Kesyirikan Kata Ustaz Abdullah Roy
BACA JUGA:Apa Itu Tauhid? Yuk Kenali 2 Rukunnya, Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
Nah, pada Halaqah Silsilah Ilmiyyah Belajar Tauhid kali ini, Ustaz Abdullah Roy Hafizhahullah Ta’ala mengangkat judul “Menyandarkan Nikmat Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala”.
Sahabat Jalan Hijrah Palembang Ekspres, ketahuilah, bahwa termasuk keyakinan yang harus diyakini dan diingat oleh setiap Muslim bahwa kenikmatan dengan segala jenisnya adalah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ustaz Abdullah Roy kemudian mendatangkan sebuah dalil dalam Alquran Surat An Nahl ayat: 53, Allah Ta’ala berfirman, “Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan maka asalnya adalah dari Allah.”
Ustaz Abdullah Roy menegaskan bahwa termasuk syirik kecil apabila seseorang mendapatkan sebuah kenikmatan dari Allah kemudian ia menyandarkan kenikmatan tersebut kepada selain Allah.
BACA JUGA:Kata Ustaz Abdullah Roy, Ini 4 Cara Mengatasi Bahaya Sihir Sesuai Syariat, Wajib Amalkan!
BACA JUGA:Benarkah Ramalan Nasib dengan Bintang Merusak Akidah? Berikut Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Seperti seseorang mengatakan:
- “Kalau pilot tidak mahir niscaya kita sudah celaka.”
- “Kalau tidak ada angsa niscaya uang kita sudah dicuri.”
- “Kalau bukan karena dokter niscaya saya tidak sembuh.”
Perkataan-perkataan seperti iIni semua adalah menyandarkan kenikmatan kepada sebab.