7 Dampak Melarang Anak Menangis, Bisa Pengaruhi Mentalnya Loh!
Jika orang tua terus menerus melarang anak menangis akan berdampak pada mental anak--Sumber: Freepik
KORANPALPRES.COM - Terkadang orang tua merasa tak nyaman jika anaknya menangis tak terkendali.
Ketika anak mulai menangis, orang tua berupaya dengan berbagai cara untuk menenangkan tangisan anak atau bahkan melarangnya sama sekali.
Padahal, melarang anak untuk tidak menangis dapat merugikan pertumbuhan emosi anak Anda. Berikut 7 dampak melarang anak menangis:
1. Orang tua Dianggap Meremehkannya
BACA JUGA:Rugikan Negara Rp162 Miliar, 5 Terdakwa Korupsi Akuisisi PT SBS Dituntut Berbeda, Kok Bisa?
Beberapa orang tua terutama anak laki-laki memiliki kecenderungan untuk menghukum atau mengabaikan anak mereka ketika mereka menangis.
Anak laki-laki tidak boleh menjadi orang yang suka mengeluh, menurut beberapa orang tua, yang percaya bahwa mereka harus menjadi anak yang kuat.
Beberapa orang tua juga menekankan bahwa menangis hanya membuang-buang waktu. Anak muda tersebut percaya bahwa orang tuanya mengabaikan perasaannya saat ini.
Sebenarnya, setiap perasaan yang dialami anak muda sangatlah penting. Beberapa orang tua terlalu menekankan perasaan positif saja.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Resep Olahan Pisang, Ide Takjil Buka Puasa Praktis dan Mudah Dibuat
Ketika anak menangis untuk mengungkapkan perasaan negatifnya, seringkali orang tua mengabaikan atau bahkan mengakhirinya.
2. Mengurangi Rasa Percaya Diri Anak
Rasa percaya diri seorang anak lambat laun berkurang ketika orang tua menghalanginya untuk mengekspresikan emosinya.
Menurut Good Therapy, orang tua yang terbiasa tidak membiarkan anaknya menangis bisa membuat mereka malu berada di dekat orang asing.