KORANPALPRES.COM – Status peringatan dini hampir setiap hari tersemat untuk sejumlah daerah di Sumsel.
Meski setiap harinya terdapat daerah yang berbeda, namun status tersebut seakan menjadi simbol kewaspadaan bagi masyarakat.
Lantas mengapa status peringatan dini selalu saja tersemat di wilayah Sumatera Selatan?
Pemberian status peringatan dini ini ternyata ada alasan tertentu.
BACA JUGA:Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Palembang, Jakarta dan Bekasi Hari Ini Selasa 26 Maret 2024
BMKG terus melakukan penguatan Sistem Peringatan Dini Multibahaya Geo-Hidrometeorologi yang sudah diterapkan sejak 2008 silam.
Peringatan ini untuk cuaca ekstrem, tsunami maupun badai tropis yang memanfaatkan kecerdasan artifisal, internet of things dan big data dan lainnya.
Dengan sistem ini nantinya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dengan jangakauan yang luas.
Tak hanya itu, BMKG juga sudah menjalankan Project Indonesia Disaster Resilience Innitiative (IDRIP) sejak tahun 2022.
BACA JUGA:Bukber dengan Wartawan, Rektor Unsri Ngaku Tak Akan Bendung Informasi, Tapi…
Proyek ini didanai Bank Dunia untuk memberikan peringatan dini tsunami hanya dalam waktu 3 menit setelah gempa bumi.
Begitu juga dengan cuaca ekstrem bisa diketahui sejak 3 hari hingga 3 jam sebelum kejadian berlangsung.
Sementara peringatan dini anomali iklim bahkan bisa diketahui sejak 6 bulan sebelum kejadian dengan akurasi hingga 90 persen.
Dalam kesempatan yang lain, BMKG mengeluarkan update potensi hujan sedang hingga lebat di Indonesia.
BACA JUGA:Asal Usul Klakson Telolet di RI, ‘Menggurita’ ke Perusahaan Otobus, Siapa Pioner?