Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir sejumlah daerah di Sumsel selalu saja disematkan dengan status peringatan dini.
BACA JUGA:Segera Sambungkan e-Wallet, Ada Saldo DANA Gratis Rp700.000 dari Pemerintah
BACA JUGA:SIKAT! Kesempatan Terakhir Dapat Saldo DANA Gratis Rp700.000 dari Pemerintah
Peringatan dini di Sumsel ini hasil dari upaya perkuatan Sistem Peringatan Dini Multibahaya Geo-Hidrometeorologi.
Sistem ini sudah dilakukan sejak tahun 2008 agar bisa memberikan peringatan cuaca ekstrem, tsunami maupun badai tropis.
Sistem ini memanfaatkan kecerdasan artifisal, internet of things dan big data dan lainnya.
Dengan sistem ini nantinya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dengan jangakauan yang luas.
BACA JUGA:Cerita PO Tunggal Jaya: Telolet Basuri Unik Kombinasi Lagu Indo
BACA JUGA:PO Bus Pertama Pakai Klakson Telolet di RI, Beli di Jerman Seharga Rp8 Juta, Ada yang Tau?
Tak hanya itu, BMKG juga sudah menjalankan Project Indonesia Disaster Resilience Innitiative (IDRIP) sejak tahun 2022.
Proyek ini didanai Bank Dunia untuk memberikan peringatan dini tsunami hanya dalam waktu 3 menit setelah gempa bumi.
Begitu juga dengan cuaca ekstrem bisa diketahui sejak 3 hari hingga 3 jam sebelum kejadian berlangsung.
Sementara peringatan dini anomali iklim bahkan bisa diketahui sejak 6 bulan sebelum kejadian dengan akurasi hingga 90 persen.
BACA JUGA:Asal Usul Klakson Telolet di RI, ‘Menggurita’ ke Perusahaan Otobus, Siapa Pioner?
BACA JUGA:Gercep! Pemkab Musi Banyuasin Berikan bantuan Korban Kebakaran di Mangun Jaya
Dalam kesempatan yang lain, BMKG mengeluarkan update potensi hujan sedang hingga lebat di Indonesia.