Secara umum, waktu Imsak dijadikan sebagai batas waktu atau sebagai pertanda awal puasa Ramadan.
Namun bukan berarti saat masuk waktu Imsak tidak boleh lagi untuk makan dan minum.
Umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa tetap dibolehkan makan maupun minum, namun harus lebih berhati-hati.
Di dalam laman resmi Kementerian Agama RI dijelaskan jika penetapan waktu Imsak ini agar lebih berhati-hati karena lebih dekat memasuki waktu Subuh.
BACA JUGA:PO Bus Pertama Pakai Klakson Telolet di RI, Beli di Jerman Seharga Rp8 Juta, Ada yang Tau?
Penetapan 10 menit sebelum azan Subuh juga berdasarkan hasil rapat tim hisab dan rukyat yang digelar Kementerian Agama.
Dalam penetapan waktu Imsak, para ulama sepakat dijadikan batas waktu untuk umat muslim memulai puasa karena sudah mendekati momen terbitnya fajar shadiq atau waktu subuh.
Sebaliknya, sebagian ulama juga berpandangan jika sudah masuk waktu imsak tidak boleh lagi untuk makan karena sudah masuk kepada wilayah cegahan.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi Wasallam dari Anas.
BACA JUGA:Asal Usul Klakson Telolet di RI, ‘Menggurita’ ke Perusahaan Otobus, Siapa Pioner?
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad Bersama Zaid bin Tsabit sedang menyantap sahur.
Setelah selesai sahur, Nabi Muhammad berdiri untuk menegakkan sholat.
Selanjutnya Qatadah dan sahabat nabi bertanya kepada Anas waktu antara selesainya makan sahur dengan masuknya dalam sholat.
Selanjutnya Anas menjawab waktunya sepanjang umat muslim membaca 50 ayat Alquran.
BACA JUGA:Desa Diharapkan Bisa Manfaatkan Dana Desa Kembangkan Pertanian Potensi, Ini Tujuannya
Jika sudah memasuki waktu sholat Maghrib sudah seharusnya menyegerakan berbuka puasa.