Dari 5 kecamatan di Pagaralam, pengguna bahasa ini merata di seluruh kecamatan. Baik penduduk asli maupun pendatang bisa memahami bahasa ini.
Hanya saja untuk pendatang agak sulit untuk "fasih" karena kekhasan bahasa ini baik dari nada, tekanan, atau istilah yang susah diikuti bukan penutur asli.
BACA JUGA:Peringati Harlah dan Hari Santri Nasional, LP Ma'arif NU Selenggarakan Turnamen Futsal
3. Bahasa Jawa
Penutur asli bahasa Jawa banyak bertebaran terutama di daerah bekas daerah transmigrasi dan di perkebunan-perkebunan.
Suku Jawa ada banyak pula di daerah perkotaan dan bisa dikatakan ada di segala bidang meskipun dalam bertutur sudah tidak lagi menggunakan bahasa Jawa.
Di Kecamatan Tebing Tinggi ada daerah berbahasa Jawa yang sudah menjadi desa definitif yakni Desa Mekarti Jaya yang sekarang sudah tidak terlalu terpencil lagi sejak diperbaiki akses jalan ke sana.
BACA JUGA:3 Faktor Penting Wajib Ada di Dunia Pendidikan, Kalau Mau Gapai Indonesia Emas 2045, Apa Saja?
Penutur bahasa Jawa di Pagaralam cukup besar.
Masyarakat keturunan Jawa jumlahnya sangat signifikan di Pagaralam.
Menurut perkiraan kasar bisa mencapai 30-35 % jumlah penduduk. Hampir mendekati jumlah suku Besemah.
Meskipun banyak juga mereka yang tidak lagi berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa Jawa.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Luncurkan Alquran Terjemahan Bahasa Palembang Berbasis Digital
Tetapi di kampung-kampung tradisional Jawa meskipun di tengah perkotaan warganya masih berkomunikasi memakai bahasa Jawa.
Di setiap kecamatan penutur bahasa Jawa ini ada saja wilayah mereka.
Kampung Jagalan, Purwosari, Talang Jawa, Sukorejo, Sidorejo dan lain-lain yang ada di tengah perkotaan adalah wilayah bahasa ini.