BACA JUGA:Investasi Akhirat, Ustaz Syafiq Riza Basalamah Jelaskan Apa itu Hadiah untuk Baitullah
Beliau mengutip pernyataan Syaikh Khalid Al-Mushlih hafizhahullah bahwa tidak ada tanda khusus jika seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar.
Apabila kita memperbanyak beribadah terus menerus di 10 hari terakhir Ramadan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut.
Yang patut pula dipahami bahwa cara menghidupkan malam tersebut bisa dengan mengerjakan salat Isya, salat tarawih (salat malam) dan salat shubuh.
Mengerjakan ketiga salat ini dapat dicatat telah mengerjakan salat semalam suntuk.
BACA JUGA:Bukan Sekedar Kota Kelahiran Nabi Muhammad, Ustaz Syafiq Riza Basalamah Ungkap Sejarah Makkah
Diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
“Siapa yang menghadiri salat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh.” (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).
Dalam hadits lain dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ بَقِيَّةُ لَيْلَتِهِ
“Sesungguhnya jika seseorang salat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala salat di sisa malamnya.”
(HR. Ahmad 5: 163. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).