Akan tetapi, pada malam ke-27 lebih sering terjadi.
Kenyataannya demikian sebagaimana Ubay bin Ka’ab itu bersumpah bahwa lailatul qadar terjadi pada malam ke-27.
Ada yang bertanya padanya, “Dari mana engkau bisa tahu bahwa lailatul qadar terjadi pada malam tersebut?”
BACA JUGA:Bukan Cuma Menahan Makan dan Minum, Kata 2 Syaikh Kalau Puasa Itu…
Ubay menjawab, “Yaitu dari ayat yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kabarkan pada kami bahwa pagi harinya matahari akan terbit dengan sinar yang tidak begitu menyorot”.
Demikian fatwa dari Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Abdil Halim Al Harroni yang ma’ruf dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa, 25: 284-285.
Di kesempatan lain, Ustaz Tuasikal membawakan penjelasan mengenai keutamaan malam Lailatul Qadar, dan tanda-tanda dari malam tersebut.
Keutamaan Lailatul Qadar
BACA JUGA:2 Syaikh Ungkap Rahasia di Balik Syariat Sahur, Bukan Sekedar Makan, Tapi...
Pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya.
Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan.
Dalam Alquran Surat Ad Dukhan, ayat 3-4, Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ () فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
BACA JUGA:2 Syaikh Ulas Waktu Berpuasa Secara Lengkap Berdasarkan Al Quran dan Hadist, Yuk Simak!
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan: 3-4).
Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar.