Salawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah,
Bulan Ramadan sebentar lagi berakhir, bulan yang penuh berkah dan kebaikan, bulan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan dengan ibadah puasa yang diwajibkan atas umat-Nya.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Resmikan 3 Masjid di Hari Jumat yang Penuh Berkah
Dalam ayat yang mulia dari surah Al Baqarah ayat 183, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Takwa, saudara-saudara, adalah tujuan utama di balik disyariatkannya ibadah puasa Ramadan.
Takwa bukanlah sekadar menjauhi makan dan minum selama siang hari, tetapi lebih jauh dari itu, takwa merupakan kesadaran yang mendalam akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Takwa adalah menjaga diri dari segala larangan-Nya dan berusaha keras untuk melakukan segala yang diperintahkan-Nya.
Dalam QS. Al Baqarah ayat 197, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa sebaik-baik bekal bagi perjalanan hidup ini adalah takwa.
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!”
Marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperkuat takwa kita.
Mari tingkatkan ibadah kita, baik puasa, salat, sedekah, tilawah dan tadarus Al-Quran, dan berbagai bentuk ibadah lainnya.
Mari tingkatkan ketaqwaan kita dengan menjauhi segala larangan-Nya dan memperbanyak amal shaleh.