Suku Marind bermata pencarian mengandalkan hasil ladang seperti ubi kayu, kava, sagu hingga aktivitas berburu dan menangkap ikan.
Dulu penduduk setempat tidak makan nasi namun memakan sagu saja.
Mereka memakannya campur kelapa sehari-hari dan tidak pakai daging.
Dalam proses pembuatannya, Sagu Sep dimasak dengan cara diletakkan di atas bara batu atau bakar batu yang ditutupi dengan dedaunan dan kulit kayu bus.
BACA JUGA:Kuliner Buka Puasa Kabupaten Tambrauw, Perpaduan Resep Khas Pesisir Papua Barat dan Bugis
Uap panas yang tertutup dedaunan dan kulit kayu bus tersebut menyebabkan makanan menjadi masak.
Kuliner Sagu Sep harus dijaga terus bertahan di tengah kemajuan zaman karena sudah jarang generasi muda yang bisa memasaknya.
Selain itu dulu bikinnya memang pakai acara adat.
Sagu Sep tidak bisa dibikin sembarangan. Tapi dengan adanya era yang sudah maju ini, beberapa warga yang peduli harus menunjukkan makanan dari sagu ini berharga.
Selain itu pemerintah daerah harus ikut melestarikan budaya asli Merauke itu.
BACA JUGA:Ini 6 Makanan Pas Buat Buka Puasa Khas Papua Barat Daya
Caranya, dengan membuka banyak perkebunan sagu yang digunakan sebagai bahan pembuatan Sagu Sep.
Warga mengharapkan agar pemerintah tidak hanya mengembangkan padi saja, karena sagu adalah makanan tradisonal Papua.
3. Labu Ikan Kuah Kuning
Memiliki perpaduan rasa asam, manis dan gurih makanan khas Papua Selatan ini menjadi salah satu hidangan yang ada saat perayaan seperti lebaran atau hari besar lainnya seperti natal. Juga pada bulan Ramadan.
BACA JUGA:Berbuka Puasa dengan Camilan Khas Maluku, Ada Pisang Asar dan Rujak Natsepa