Fenomena seperti budaya pop global dan homogenisasi budaya dapat terjadi ketika media digital mempopulerkan tren dan gaya hidup yang seragam di seluruh dunia.
Hal ini dapat mengaburkan perbedaan antara budaya-budaya yang berbeda dan mengurangi apresiasi terhadap kekayaan keberagaman budaya.
Selain itu, media digital juga memengaruhi cara kita memahami dan merespons budaya-budaya asing.
BACA JUGA:Terima Penghargaan dari HMI Sumbagsel, Pj Gubernur Sumsel Jadikan ini Sebagai Motivasi
Melalui media digital, kita dapat dengan mudah mengakses informasi tentang budaya-budaya lain, termasuk bahasa, makanan, musik, dan tradisi.
Ini dapat memperkaya pengalaman kita dan membuka pikiran kita terhadap keberagaman budaya.
Namun, pengaruh media digital juga dapat menyebabkan stereotip dan prasangka terhadap budaya tertentu, terutama jika informasi yang disajikan tidak seimbang atau tidak akurat.
B. Media digital merepresentasikan dan mengkomodifikasi identitas budaya dalam konteks globalisasi
Media digital memiliki peran yang sangat penting dalam merepresentasikan dan mengkomodifikasi identitas budaya dalam konteks globalisasi.
Representasi budaya dalam media digital tidak hanya mencerminkan realitas budaya yang ada, tetapi juga membentuk persepsi dan citra tentang budaya-budaya tertentu di mata masyarakat global.
Dalam hal ini, peran media digital tidak hanya sebagai cermin, tetapi juga sebagai pembentuk realitas budaya.
Salah satu cara utama di mana media digital merepresentasikan identitas budaya adalah melalui konten-konten multimedia seperti gambar, video, dan audio.
BACA JUGA:Kemenag Gelar Sidang Kelulusan SPAN-PTKIN, ini Tanggal Pengumumannya!