Melalui situs web, media sosial, dan platform digital lainnya, informasi tentang acara budaya dapat disebarkan dengan cepat dan efisien kepada audiens yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun global.
Hal ini membantu dalam meningkatkan kesadaran dan minat terhadap warisan budaya tradisional.
5. Kolaborasi dan Pertukaran Budaya: Media digital memfasilitasi kolaborasi antara komunitas-komunitas budaya tradisional dengan pihak lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
BACA JUGA:3 Dosen Muda Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Kaji Pendidikan Tinggi Disabilitas di Skotlandia
BACA JUGA:6 Mitos Kuliah di Jurusan Komunikasi, Nomor 4 Gak Masuk Akal!
Melalui konferensi video, forum online, dan proyek-proyek kolaboratif lainnya, para pemangku kepentingan budaya dapat bertukar pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dengan satu sama lain, memperkuat ikatan lintas budaya dan memperkaya keberagaman budaya.
Dengan demikian, media digital memiliki potensi besar untuk menjadi alat yang kuat dalam upaya pelestarian dan revitalisasi warisan budaya tradisional.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan media digital dalam konteks ini juga harus memperhatikan tantangan dan risiko yang terkait, seperti masalah privasi, kepemilikan intelektual, dan distorsi representasi budaya.
Oleh karena itu, pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat dalam pemanfaatan media digital untuk pelestarian warisan budaya tradisional sangatlah penting.
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah Beserta Kampus Terbaik Buat Kamu Gen Z, Prospek Gaji Bisa 2 Digit
BACA JUGA:Di Kalimantan, Hanya UMKT PTS yang Punya Fakultas Kedokteran
Ditulis oleh : Faika Amina Shakira Departemen Ilmu Komunikasi di Universitas Andalas.