Risiko kedua yang terkait dengan pengharum ruangan adalah potensinya menyebabkan kerusakan paru-paru.
Bagi mereka yang menderita penyakit asma atau paru-paru, bahan kimia ini mungkin berbahaya, meskipun efeknya tidak langsung terlihat.
Menurut penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam International Journal of Public Health, 96% subjek penelitian mengandung 1,4-Dichlorobenzene.
Kemudian senyawa organik yang mudah menguap, yang ditemukan di sebagian besar penyegar udara.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Terowongan Gunung Gajah Lahat Bernilai Sejarah Tinggi, Ini Buktinya
Nantinya, zat ini akan menyebabkan kanker paru-paru.
6. Mual dan muntah
Potensi mual dan muntah merupakan risiko kesehatan kedua yang terkait dengan pengharum ruangan.
Penggunaan pengharum ruangan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kelainan hormonal saat lahir dan masalah reproduksi.
BACA JUGA:Karopenmas Divisi Humas Polri: Ahad dan Senin Menjadi Puncak Dari Arus Balik
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 oleh University of California dan National Research Defense Council.
Nantinya, hal ini akan menimbulkan rasa mual dan muntah yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, meskipun tidak semua orang terkena dampak langsung dari ancaman ini, sebaiknya minimalkan penggunaan pengharum ruangan.
7. Tremor
BACA JUGA:Realme C63, Ponsel Low End yang Segera Masuk Indonesia
Adanya kesalahan antara jaringan terorganisir otak dengan jaringan pusatnya inilah yang menyebabkan terjadinya tremor atau gemetar pada tangan dan kaki.