Kondisi ini dipicu fenomena El Nino dan IOD Positif, yang menyebabkan anomali kenaikan suhu dan berkurangnya curah hujan dari kondisi normal
Sementara itu menurut laman accuweather. Kualitas udara secara umum dapat diterima bagi sebagian besar orang alias lumayan bagus.
Kecepatan angin berkisar 6 km/jam sedangkan potensiangin kencang bisa mencapai 16 km/jam.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada siaran distasiun televisi dan media lainnya awal Oktober mengatakan, level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024.
Hal itu disampaikan usai rapat terbatas (ratas) terkait El Nino di Istana Jakarta, Selasa 3 Oktober 2023.
“Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September. Level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024,” katanya.
Ia mengatakan sejak Oktober 2023 lalu, sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau.
Baru sekitar 11 persen wilayah Indonesia yang telah memasuki musim hujan.
BACA JUGA:Prediksi BMKG Cuaca Di Pagaralam Menggembirakan, Ini Tanda Tanda Musim Kemarau Segera Berakhir
Dijelaskannya awal musim hujan sendiri berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia.
Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.
Hanya saja, lanjutnya, akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.*