PALEMBANG,KORANPALPRES.COM- Belasan kerbau milik peternak yang ada di Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir ditemukan mati, Minggu 21 April 2024.
Diduga, kerbau-kerbau yang mati tersebut akibat terkena penyakit Septicaemia Epizootia (SE) atau penyakit ngorok. Sama yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir beberapa waktu lalu.
Parahnya, di Kabupaten Ogan Komering Ilir ada ratusan kerbau yang mati akibat penyakit ngorok ini. Di Ogan Ilir baru belasan kerbau.
Tapi, informasi yang dihimpun, pemilik kerbau di Desa Tanjung Seteko menduga hewan ternaknya tersebut mati karena di racun orang tak bertanggungjawab.
BACA JUGA:Cerita Warga Sekitar Bedeng Kuning Lokasi Cewek Michat yang Diamankan Sat Pol PP Ogan Ilir
"Pak, tidak meliput ada kerbau mati sebanyak 11 ekor di Tanjung Seteko, belum tahu akibatnya. Sekarang, pemiliknya lagi mencari tau pelaku yang dinilainya diracun," tutur sumber Palembang Ekspres yang menolak namanya di publikasi, Senin 22 April 2024.
Saat ini katanya, suasana di tempat pemilik kerbau itu tidak kondusif. "Tapi, ya, pemilik kerbau lagi emosi sekarang, merasa tidak terima kerbaunya mati," tukasnya.
Ditambahkannya, jumlah kerbau milik warga Desa Tanjung Seteko yang mati ini berjumlah 11 ekor. "Hari Sabtu 2 ekor mati, dan hari Minggu 9 ekor," tambahnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pertania, Pertenanakan dan Hultikuktura mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Kami baru tahu dari kalian media ini," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Lilis Suryani.
BACA JUGA:Diduga 4 Cewek Michat Diamankan Sat Pol PP Ogan Ilir, Ceweknya Sampai Begini?
Namun katanya, pihaknya beberapa hari terakhir sudah turun kelapangan untuk melakukan vaksin terhadap hewan ternak kaki empat di beberapa Kecamatan dan Desa dalam Kabupaten Ogan Ilir.
"Kan di Sumsel, sudah banyak peternak Kerbau yang mati. Makanya kita lakukan pengobatan dan vaksin ini," katanya saat melakukan vaksin hewan ternak milik peternak di Desa Tanjung Sejaro.
Menurutnya, vaksin yang dilakukan ini sama halnya dengan manusia, ada yang mau divaksin dan ada juga pemilik ternak yang ternaknya tidak mau di vaksin.