PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Mengejutkan, ratusan kerbau milik peternak di Ogan Komering Ilir (OKI) mendadak mati.
Kematian kerbau ini diketahui akibat diserang oleh wabah penyakit ngorok yang disebabkan oleh virus Septicaemia Epizootica (SE) yang melanda populasi kerbau.
Peternak cemas karena Wabah ini telah menyebabkan kematian ratusan kerbau. Akibatnya, berdampak signifikan bagi para peternak di wilayah tersebut.
Selain itu kematian mendadak hewan ternak kerbau telah menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit, dengan total puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:Harga Dedak Berangsur Turun, Peternak Pilih Nyetok Pakan untuk Bebek, Cek Harganya Saat Ini
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) OKI, saat ini jumlah kerbau yang mati akibat penyakit ngorok telah mencapai ratusan ekor.
Kejadian ini membuat peternak resah, karena sebagian besar warga mengandalkan hewan ternak mereka sebagai sumber penghasilan.
Sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit ngorok di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat telah melakukan vaksinasi terhadap kerbau yang sehat di Desa Riding dan sekitarnya, Kecamatan Pangkalan Lampam dan Pampangan.
Vaksinasi ini merupakan salah satu langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit ngorok. Vaksin yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kekebalan tubuh kerbau sehingga lebih tahan terhadap virus SE.
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng, Dinas TPHP Lahat Jaga Populasi Kerbau dan Sapi dengan Cara Ini loh
Polres OKI menghimbau masyarakat atau peternak di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk segera melaporkan atau berkoordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten OKI apabila menemukan hewan ternak kerbau yang menunjukkan gejala terjangkit penyakit SE atau ngorok.
Himbauan ini disampaikan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran penyakit ngorok yang saat ini sedang mewabah di beberapa kecamatan di OKI.
Penyakit ngorok yang disebabkan oleh virus Septicaemia Epizootica (SE) ini dapat menyebabkan kematian mendadak pada hewan ternak kerbau.
Dijelaskan Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIk melalui Kasi Humas Polres OKI, Iptu Hendi SH, saat ini hewan ternak kerbau di Kabupaten OKI masih ada yang terjangkit penyakit ngorok.
Jadi, maka oleh karena itu, dihimbau untuk segera melaporkan apabila masih ada hewan ternak kerbau yang terjangkit.
"Himbauan yang kita lakukan ini, agar hewan terjangkit penyakit SE untuk segera dilakukan penanggulangan. Yakni agar tidak menyebabkan mati mendadak," ungkap Hendi, Senin 22 April 2024.
Lanjut dia, mengenai hewan ternak kerbau yang ada dan masih sehat selain dilakukan vaksinasi oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI juga melakukan pembatasan hewan ternak yang pandemik.