Maka perlu jihad dengan pedang dan perlu jihad dengan lisan.
Allah menggandengkan jihad dengan pedang dan menuntut ilmu, ini menunjukkan tentang agungnya menuntut ilmu.
BACA JUGA:6 Jam Tangan Sporty Terbaik, dari Omega Speedmasters dan Grand Seiko Spring Drive Chronograph GMT
Selanjunya, Ustaz Firanda menuturkan bahwa menuntut ilmu adalah zikrullah.
Di antara dalil bahwasanya ilmu adalah ibadah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menamakan ilmu dengan dzikir.
Di antaranya QS. An-Nahl ayat 43, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
BACA JUGA:Semifinal Piala Asia U-23 2024, Prediksi Wakil Bupati Ogan Ilir, Berat Tapi Tetap Optimis Menang
“Bertanyalah kepada ahlu zikr (orang-orang ang suka berdzikir)…”
Maksudnya di sini bukan orang tukang berzikir, tapi maksudnya adalah orang berilmu.
Allah menamakan orang berilmu dengan zikir, karena tempat bertanya kita kepada para ulama.
Allah menamakan para ulama dengan ahlu zikr, kenapa demikian? Karena menuntut ilmu itu sendiri kita sedang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
BACA JUGA:7 Skincare untuk Mengencangkan Kulit, Wajah Awet Muda Bebas Kerutan
Apapun yang kita pelajari, (belajar) tauhid kita sedang mengingat Allah, ilmu fikih kita sedang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, (belajar) tentang adab kita ingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Apapun yang kita pelajari dari agama Allah kita sedang mengingat Allah.
Maka menuntut ilmu adalah zikrullah. Di antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang salat jum’at, kata Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS. Al-Jumu’ah, ayat ke 9: