LAHAT, KORANPALPRES.COM - Di tengah tantangan ketahanan pangan dan masalah gizi, program stunting di Desa Makartitama, Kecamatan Kota Lahat, Kabupaten Lahat, yang dipimpin Kepala Desa (Kades) Dul Rochim, mampu menggelorakan inisiatif baru yang menjanjikan yakni ternak ayam petelur.
"Jumlah ayamnya tidak terlampau banyak hanya ratusan ekor, tapi telur yang dihasilkan setiap bulannya berkisar Rp 4 juta," jelasnya, Senin 6 Mei 2024.
Ia mengemukakan, dari kandang hingga pakannya semuanya di buat sendiri, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) tinggal membeli bahan baku yang dibutuhkan.
"Perkarpet telur dijual dengan harga Rp 50.000, bandingkan dengan ditingkat pasar harganya diatas itu, bahkan ada menyentuh Rp 65.000," ucap dirinya.
BACA JUGA:Wow, Disini Rupanya Lokasi Bazaar UMKM Sambut HUT Lahat ke 155 Tahun, Intip Yuk
BACA JUGA:KEREN, PPDB SMPN 2 LAHAT Diseleksi dengan 4 Metode Ini Lho, Simak Yuk Kata Kepseknya
Setiap hari, masih katanya, mampu menjual kurang lebih 12 karpet bahkan lebih. Untuk pemasarannya sementara ini baru seputaran warga desa.
"Kita terus melakukan terobosan dan inovasi baru, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas dari potensi yang dimiliki, sehingga kedepannya dampak kepada warga akan terasa," imbaunya.
Ia menjelaskan, berdasarkan visi yang jelas: meningkatkan ketersediaan protein hewani dalam pola makan masyarakat desa.
Ayam Pramuka dipilih karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain pertumbuhan yang cepat, biaya pemeliharaan yang relatif rendah serta adaptasi yang baik terhadap lingkungan lokal.
BACA JUGA:Komitmen Kelola Keuangan yang Baik, Pemkab Lahat Pertahankan Opini WTP 10 Kali Berturut-Turut
BACA JUGA:Tunggu Instruksi DPP Demokrat, Ini Kata HCU Terkait Maju Pilkada Lahat atau Pilgub Sumsel, Simak Yuk
"Program ini tidak hanya tentang pemenuhan kebutuhan pangan semata, tapi juga berfokus pada pendidikan gizi dan kesehatan masyarakat,"ujarnya.
Ditambahkannya, melalui pelatihan dan penyuluhan yang terintegrasi dalam program, masyarakat diajarkan tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, terutama bagi anak-anak.
"Selain itu, program ini juga memberikan dampak Ekonomi yang positif bagi masyarakat desa. Dengan membudidayakan ayam Pramuka, masyarakat dapat memperoleh pendapatan tambahan dari penjualan telur dan daging ayam," sebut Dul Rochim.