BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Barat: Ada Sasambo dan Kelompok Suku Lainnya
Suku bangsa lainnya adalah Minahasa 30.572 jiwa (1,17%), Sasak 20.436 jiwa (0,78%), Makassar 18.899 jiwa (0,72%), Sunda 15.160 jiwa (0,58%), Tionghoa sebanyak 12.520 jiwa (0,48%), suku asal Nusa Tenggara Timur sebanyak 7.806 jiwa (0,30%). Sementara suku terbanyak asal pulau Sumatra adalah suku Batak sebanyak 3.228 jiwa (0,12%%) dan Minangkabau 1.782 jiwa (0,07%), dan suku lainnya 1,16%.[25] Suku pendatang yang mendiami wilayah Sulawesi Tengah sudah membaur sejak awal abad ke 19.
Karena banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat.
Etnis dari provinsi di sekitarnya dan dari luar pulau turut memengaruhi tradisi dan adat setempat.
Mereka yang tinggal di pantai bagian barat kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis, Makassar atau Mandar dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Timur: Tercatat Lebih dari 45 Suku yang Tinggal di Provinsi Ini
Di bagian timur pulau Sulawesi, juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah Luwuk dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan Bualemo yang cukup dominan.
Juga ada kesamaan adat di perbatasan Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, danSulawesi Tenggara, bahkan dengan Sulawesi Utara yang tidak berbatasan langsung.
Ada juga pengaruh dari Sumatera Barat seperti tampak dalam dekorasi upacara perkawinan.
Kabupaten Donggala memiliki tradisi menenun kain warisan zaman Hindu. Pusat-pusat penenunan terdapat di Donggala Kodi, Watusampu, Palu, Tawaeli dan Banawa.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Maluku Utara: Wilayah Adat Moloku Kie Raha atau Kesultanan Empat Gunung
Sistem tenun ikat ganda yang merupakan teknik spesial yang bermotif Bali, India dan Jepang masih dapat ditemukan.
Sementara masyarakat pegunungan memiliki budaya tersendiri yang banyak dipengaruhi suku Toraja, Sulawesi Selatan.
Meski demikian, tradisi, adat, model pakaian dan arsitektur rumah berbeda dengan Toraja, seperti contohnya ialah mereka menggunakan kulit beringin sebagai pakaian penghangat badan.
Rumah tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu yang beratap ilalang dan hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga merupakan ruang bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau upacara, sedangkan Tambi merupakan rumah tempat tinggal.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Maluku: Tersebar dari Ambon sampai Kepulauan Kei dan Tanimbar