Pewarnaan menggunakan nila , tumbuhan - Indigofera - yang mengeluarkan warna biru yang indah. Indigo adalah pewarna yang memiliki sifat khusus yaitu tidak meresap ke dalam serat, namun 'menempel' di sekelilingnya.
BACA JUGA:Perpaduan Tema Klasik dan Etnik Jadi Tren Fashion Lebaran 2024
Saat benang diwarnai dengan warna nila, pewarna menempel di sekitar benang sehingga intinya tetap sedikit alami. Gesekan selama pemakaian dan pencucian akan mengikis pewarna dan jeans berubah warna atau memudar di area tertentu.
Perendaman pewarna dengan nila diulangi hingga jeans berwarna biru tua.
Saat ini, sebagian besar nila adalah sintetis (yaitu buatan atau encer), kata kepala denim Stacy Denzel Janmaat kepada FashionUnited .
Perusahaan lain mewarnai secara alami dengan nila, tetapi tentu saja ada konsekuensinya.
BACA JUGA:Rumah Busana Tria Hadirkan Koleksi Zaya Raya, Usung Tema Kain Songket Limar
Dari kain denim (yang diwarnai), kemudian dibuat jeans.
Denim mentah dan Kustomisasi
Celana jeans berwarna biru tua disebut raw denim, yang merupakan istilah dagang bahasa Inggris untuk denim yang belum dicuci.
Istilah perdagangan lainnya adalah barang kering dan perawan. Celana jeans yang belum dicuci juga disebut denim asli.
“ Sebagai orang awam mengenai denim, Anda dapat mengenali jeans yang belum dicuci karena warna celananya sangat gelap dan seringkali sedikit lebih kaku ,” jelas pakar denim Stacey Denzel Janmaat.
BACA JUGA:3 Warna Busana Ini Dipercaya Bawa Keberuntungan! Bisa Jadi Pilihan Saat Perayaan Imlek 2575
Tampilan sebagian besar jeans [selanjutnya] diubah.
Istilah kustomisasi digunakan ketika orang mengedit jeans mereka sendiri dengan, misalnya, pemutih, gunting, atau bahan abrasif, atau menjadikannya pribadi dengan mendekorasinya.
Dekorasi dan/atau 'penuaan' dilakukan oleh pabrik merek jeans dengan perlakuan tambahan yang sering kali melibatkan air dan/atau bahan kimia.