PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Rolex menjadi pembuat jam tangan industri yang dominan melalui serangkaian praktik bisnis yang eksentrik dan efektif.
Rolex adalah merek jam tangan pertama—dan seringkali satu-satunya—yang dipikirkan orang-orang ketika berbicara tentang jam tangan kelas atas.
Seperti Mercedes, Gucci dan Apple yang telah mencapai status global setara dengan Rolex.
Merek-merek ini telah mengakar kuat dalam budaya global sehingga mereka mewakili lebih dari sekedar produk yang mereka beri label; mereka melambangkan kekayaan, kesuksesan, rasa, gaya dan kualitas.
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Jam Tangan Rolex yang Mencerminkan Keanggunan, Buat Penampilanmu Makin Mengesankan
Keunggulan budaya mereka telah membuat perusahaan-perusahaan ini menjadi raja yang tak kenal lelah di wilayah kekuasaannya masing-masing.
Ada strategi visioner yang menempatkan Rolex di singgasana horologis dengan strategi ini: inovasi teknis, pemasaran, konsistensi desain, kemandirian finansial, dan kelangkaan selektif Rolex telah menghasilkan kehadiran global perusahaan di hati dan pikiran miliaran orang.
Inovasi Teknis
Pada tahun 1905, Hans Wilsdorf kelahiran Jerman dan saudara iparnya Alfred Davis mendirikan perusahaan eponymous di London yang mengimpor mesin jam Swiss, memasangnya dalam kotak Inggris dan menjualnya ke toko perhiasan yang mencantumkan nama mereka sendiri di pelat jamnya.
BACA JUGA:Harganya Bikin Geleng Kepala, Inilah 10 Jam Tangan Rolex Teratas
Merasakan potensi merek mereka sendiri untuk sukses di pasar jam tangan yang sedang berkembang, Wilsdorf bermimpi dan mendapatkan nama merek Rolex pada tahun 1908.
Sejak awal, Wilsdorf memahami pentingnya ketepatan waktu. Pada tahun 1910, sebuah Rolex menjadi jam tangan pertama yang memiliki Sertifikat Presisi Kronometri Swiss, yang diberikan oleh Pusat Pemeringkatan Jam Tangan Resmi di Bienne, Swiss.
Maka dimulailah konvensi yang menawarkan akurasi mekanis kepada warga sipil yang sangat sedikit dibutuhkan tetapi banyak yang menginginkannya. Rolex telah menawarkan akurasi mutakhir sejak saat itu.
Permintaan terhadap jam tangan Rolex meningkat pesat, dan pajak Inggris atas mesin jam Swiss yang digunakan Rolex mendorong Wilsdorf untuk merelokasi bisnisnya ke Jenewa, Swiss, pada tahun 1919.
BACA JUGA:Inilah 7 Jam Tangan Rolex yang Banyak Dikoleksi Kolektor