JASMERAH! Mahasiswa Universitas Andalas Beber Motif Inggris Dirikan Benteng Marlborough di Bengkulu
Mahasiswa Universitas Andalas Bongkar Alasan Kolonial Inggris Dirikan Benteng Marlborough di Bengkulu.--wikipedia
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Artikel ini ditulis oleh Angelina Julianda, NIM. 2310712017, mahasiswa Universitas Andalas dengan judul “Kedatangan dan Eksistensi EIC Inggris di Bengkulu Abad 18: Benteng Marlborough Sebagai Bukti Kekuasaan EIC Inggris di Bengkulu”.
East India Company (EIC) adalah Kongsi dagang yang dimiliki oleh Inggris.
Kegagalan EIC bersaing dengan Belanda dalam memonopoli perdagangan lada di Jawa Barat, kemudian mendorong EIC harus mencari daerah baru untuk dijadikan sebagai basis perkantoran dan benteng.
Ketika Inggris menduduki Sumatera Barat, mereka tidak bermukim di Priaman ataupun Barus akan tetapi di Bengkulu.
Kemudian Inggris mendapatkan pesan dari Penguasa Bengkulu untuk mengundang kongsi dagang Inggris yaitu EIC untuk bermukim di sekitar pesisir pantai.
Daerah ini merupakan bagian dari rute perjalanan perdagangan lada dari Banten.
Pada 12 Juli 1685 kemudian penguasa Bengkulu menandatangani perjanjian yang memberikan keleluasaan kepada EIC untuk mendirikan benteng dan gudang serta mengontrol para penghasil lada di sana.
Dengan syarat EIC dibebani dengan membayar 12 dollar untuk setiap bahar lada yang dikirimkan kepada mereka.
BACA JUGA:Jaga Integritas Jurnalisme, Mahasiswi Universitas Andalas Sebut Pentingnya Hak Tolak Wartawan
Untuk menunjang imperialismenya di Bengkulu, kemudian Inggris membangun sarana dan prasarana.
Sarana dan prasana yang dibangun antara lain garnizun, loji, gudang, jalan, perkantoran dan benteng-benteng pertahanan.