Fahmi menilai, jika pintu air dibuka. Sebagian pemukiman masyarakat di hilir irigasi ikut terdampak banjir.
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Musi Rawas, 212 Keluarga Desa Pasenan Mengungsi, Ini Kondisinya!
BACA JUGA:Diterjang Banjir, Kantor Kades Pusar OKU Dipindahkan, Ini Alamat yang Baru
Sedangkan pintu tanggul wilayah Belitang tertutup dan tidak di buka. Sehingga tidak ikut menampung kiriman air dari hulu.
“Pertanyaan kita, kenapa pintu air ke arah Belitang tidak di buka? Sehingga air tidak mengalir. Padahal Arus lebih kuat ke aliran arah Komering,” ungkapnya.
Menurut Fahmi, penanganan banjir ini juga karena permasalahan teknis. Contoh seperti di Jakarta, pihak Pemprov DKI menggunakan pompa air untuk menanggulangi banjir di wilayahnya.
Namun kenapa pihak pemerintah terkait, tidak pernah duduk bersama membahas dan mencarikan solusi permasalahan banjir ini.
BACA JUGA:Warga Pengungsi yang Terdampak Banjir di OKU Terima Bantuan dari PT KA Tanjung Karang
BACA JUGA:Berjibaku Melawan Arus Banjir, Babinsa Kodim Muara Enim Selamatkan Petani, Begini Ceritanya
Tapi tentu semua itu muaranya ke anggaran. Tapi bisa saja dicarikan solusi ke Pihak Kementerian, Provinsi dan Kabupaten.
Maka harapan kita permasalahan teknis itu bisa dibahas pemerintah terkait. Agar banjir tahunan ini segera ada solusi,” pungkasnya.