Dan juga telah mengakui ada surat teguran dan peringatan dari Dinkes Prabumulih terhadap sang oknum Bidan Zainab tersebut.
BACA JUGA:Konferensi KTT WWF Ke-10 di Bali, Presiden Jokowi Jamuan Santap Malam Para Pemimpin dan Delegasi
BACA JUGA:Polri Menyiapkan Pengamanan Welcoming Dinner Tamu Even WWF Ke-10 di Bali
Oknum Bidan Zainab telah melanggar UU No 17/2023 tentang kesehatan. Sebelumnya, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 saksi.
“Terdiri BKPSDM, DPMTSP, saksi ahli, korban, apotik, dan lainnya. Kita juga telah melakukan penggeledahan di rumah Oknum Bidan Zainab di Jalan Srikandi Kelurahan Muntang Tapus, Kecamatan Prabumulih Barat," bebernya.
Kemudian, penyidik Unit Pidsus Satreskrim Polres Prabumulih dari kediaman dari oknum Bidan Zainab dilakukan penyitaan sejumlah barang bukti.
Barang bukti tersebut antara lain SIP telah mati sejak 2020, STR telah mati 2017, SKEP ZN tidak lagi bekerja di fasilitas Kesehatan.
BACA JUGA:DPR Apresiasi Jenderal Sigit Atas Penghargaan Bagi Satrio
BACA JUGA:Nah Lho, Positif Narkoba 11 Pengunjung Karaoke Ini Diciduk
Kemudian ijazah D3, D4 dan S2, surat teguran atau peringatan dari Dinkes Prabumulih tidak boleh melakukan aktivitas kesehatan sejak 18 Maret 2021, papan praktek, dan lainnya.
Tersangka Oknum Bidan Zainab dijerat Pasal 441 ayat 1 dan 2, Pasal 312, dan Pasal 439 UU No 17/2023 tentang kesehatan.
"Tersangka kita ancam dengan pasal tersebut, dimana tersangka ini mendapatkan ancaman penjara selama 5 tahun dan denda Rp500 juta,” akunya.
Untuk oknum Bidan Zainab sendiri tidak dilakukan penahanan, Kabid Humas Pold Sumsel menjelaskan, hal karena hingga saat ini pemeriksaan terus dilakukan penyidik secara intensif.
BACA JUGA:Tugas Mulia ini Dilakukan Petugas Satlantas Polres Lahat Terhadap Supir Truk, Kira-kira Apa Ya
BACA JUGA:Ditpolairud Polda Bali Siagakan 2 Kapal dan 3 Helikopter Dalam Pengamanan KTT WWF
“Tim penyidik telah bekerja secara profesional, dan transparan dalam mengusut kasus ini. Penanahan ini, murni kewenangan penyidik. Saya sendiri tidak bisa melakukan intervensi,” tuturnya.