Untuk itu dirinya ingin memastikan semua kegiatan berjalan aman dan lancar. Apalagi Indonesia, khususnya Bali sudah menjadi pusat event internasional untuk membicarakan isu-isu strategis.
"Tentunya kegiatan agenda ini kita harapkan menunjukan bahwa Indonesia memang saat ini menjadi salah satu center untuk kegiatan-kegiatan Internasional untuk bicara hal-hal strategis seperti lingkungan, air, kedepan yang tentunya menjadi kebutuhan untuk masyrakat ini," ucapnya.
Bahkan TNI dan Polri menggelar apel gelar pasukan terkait pengamanan event Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024. Apel gelar pasukan digelar di Lapangan Niti Mandala Renon, Rabu 15 Mei 2024.
BACA JUGA:Ditpolairud Polda Bali Siagakan 2 Kapal dan 3 Helikopter Dalam Pengamanan KTT WWF
BACA JUGA:Kapolres Memimpin Pengamanan Puncak Pesta Rakyat HUT Lahat ke-155, Ini Penampakannya
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran selaku Kepala Operasi Puri Agung 2024 mengatakan, apel gelar pasukan kali ini untuk memastikan kesiapan personel TNI dan Polri dalam mengamankan KTT WWF ke-10 di Bali.
"Sebelum apel gelar pasukan ini kita rapat personel yang sifatnya detail, lalu ada Tactical Floor Game (TFG) dan Latihan Pra Operasi. Hari ini gelar pasukan mengecek kesiapan personel dan peralatan mengamankan acara," kata Komjem Pol Fadil.
Komjem Pol Fadil mengatakan, sistem pengamanan yang dilakukan terpadu dengan semangat sinergis. Pada ring 1 akan dilakukan Paspampres.
Ring 2 TNI dan ring 3 akan dilakukan Polri dimana akan mengamankan tamu VIP beserta kegiatan lainnya di luar main event.
BACA JUGA:Tim Gabungan Polri, TNI dan Satpol PP Bantu Pembongkaran Mandiri Gudang Minyak Ilegal
BACA JUGA:Wakapolda Sumsel Ikuti Pemeriksaan Rikkes Berkala TA 2024
"Konsep ini biasa dilakukan dengan teman-teman TNI. TNI membentuk satgas dan kami menggelar Operasi Puri Agung," ungkapnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, event WWF ini sangat penting karena membicarakan isu air.
Menurutnya, isu air, pangan dan energi merupakan isu krusial untuk saat ini dimana dunia harus satu suara.
Nantinya ada 43 kepala negara yang direncanakan hadir. Kemudian 4 organisasi internasional dan 194 Menteri negara dan tentu dari menteri kabinet Indonesia maju.
BACA JUGA:Optimalkan Pemanfaatan Aplikasi Siada Baja, Karo Ada Slog Polri Kunjungi Polda Sumsel