“Ini adalah sebagai wujud nyata kontribusi Museum dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” tukas Aufa.
BACA JUGA:Menguras Tenaga! Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri Ikuti Latihan How To Find The Fighter
Dalam laporannya, Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi menyebut, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015, Museum adalah sebuah Lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.
Menurut dia, keberadaan museum dalam suatu wilayah atau negara sangatlah penting, karena museum dapat menjadi sarana pembentukan jati diri bangsa.
Museum juga merupakan harta yang tak ternilai harganya, baik ditinjau dari sisi ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, sosial, pariwisata maupun kebudayaan itu sendiri.
Sebagai sebuah lembaga kebudayaan timpal Chandra, museum tidak bisa dilepaskan dari masyarakat.
BACA JUGA:Ini Jeans dan Denim Gaya Dunia Terbaik untuk Pria
Museum ibarat mesin waktu yang siap mengantar kita menjelajah peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Melalui museum kita dapat melihat gambaran tentang sebuah peradaban budaya daerah, baik di zaman purbakala maupun modern.
Museum juga diharapkan mampu menjadi mediator yang tidak membedakan kebudayaan antar daerah, tetapi menyajikan peradaban yang multikultural, yaitu menjadikan perbedaan budaya menjadi suatu warna yang meramaikan khasanah kebudayaan bangsa sebagai identitas bangsa.
Terkait LCC Museum tahun ini jelas Chandra, mengalami peningkatan karena 27 sekolah yang mengikuti lomba berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Sumsel yang mana tahun sebelumnya hanya 9 Kabupaten/Kota.
BACA JUGA:Aduh! Sopir Angkutan di Lahat di Tindak Satlantas Polres Lahat dan UPPKB Merapi, Ini Penampakannya
Ke-12 Kabupaten/Kota itu antara lain Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kota Pagaralam, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Empat Lawang dan Kota Prabumulih.